Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Al Qaeda Coba Tumpangi Protes Black Lives Matter

Kompas.com - 12/06/2020, 20:09 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Kelompok teror Al Qaeda secara aktif mencoba mengeksploitasi kerusuhan di Amerika Serikat belakangan ini dengan mendekati baik penganut agama Islam ataupun agama lain dengan merepresentasikan diri sebagai "pemimpin kaum yang tertindas."

Edisi terbaru majalah digital kelompok tersebut, yang bertajuk Satu Umat (One Ummah), memuat pesan dukungan Al Qaeda atas demo di AS.

Mereka memanfaatkan foto ikonik momen-momen terakhir George Floyd dan sebuah gambar buatan seniman grafiti Banksy.

Edisi berbahasa Inggris tersebut, yang jelas ditujukan untuk audiens dalam negeri AS, memprediksi kejatuhan AS, sistem politik, ekonomi, dan masyarakatnya dalam waktu dekat.

"Protes bersenjata akan bermunculan di seluruh AS dan perang saudara tampaknya akan mulai," tulis sebuah kolom komentar.

Baca juga: Quaden Bayles Dilecehkan Ketika Ikut Datang ke Aksi Black Lives Matter

Salah satu pesannya berkata, "Partai Demokrat tidak bisa membantumu tapi kami bisa."

Mina Al-Lami dari BBC Monitoring mengatakan ada perbedaan antara pendekatan Al Qaeda dengan saingan utamanya, kelompok yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS.

ISIS dengan lantang menyambut baik kerusuhan di AS dan memprediksi bahwa kisruh akan menyebar ke negara lain, sementara Al Qaeda lebih halus dengan mendekati dan mencoba mengonversi orang AS untuk pindah agama Islam versinya dan mendukung program-programnya, kata Mina.

Analis kami mengatakan artikel di majalah itu jelas ditulis oleh seseorang yang memiliki pengetahuan dalam soal apa yang terjadi di AS.

Baca juga: Berlutut untuk Aksi Black Lives Matter, Uskup Ini Ditelepon Paus Fransiskus

Al Qaeda ingin kembali aktif

Al Qaeda dalam beberapa tahun terakhir telah dilangkahi oleh ISIS.

Dr Shiraz Maher, Direktur Pusat Studi Radikalisasi Internasional di King's College London, yakin Al Qaeda masih aktif mencoba menunjukkan bahwa kelompok itu masih relevan di panggung dunia.

"[Protes Black Lives Matter] adalah momen besar saat ini... yang efeknya menyebar di dunia dan menjangkau sampai ke ranah kultural dan artistik, di luar ranah media dan politik. Al Qaeda ingin masuk ke ranah tersebut dan mereka mencoba mengatakan, 'lihat, kami di sini'," kata Dr Maher.

Ada ironi mendalam bahwa kelompok yang memegang salah satu ideologi paling opresif dan mematikan di Timur Tengah sekarang ingin merepresentasikan dirinya, ke warga AS yang tengah marah, sebagai kelompok anti brutalitas polisi dan rasisme sistemis.

Al Qaeda adalah pelaku serangan teroris terburuk dalam sejarah AS pada September 2001, di mana saat itu mereka dipimpin oleh almarhum Osama Bin Laden. Al Qaeda menerapkan aturan yang brutal ketika ia menguasai propinsi Falluja di Irak: mereka yang ketahuan merokok akan dipotong jarinya.

Sejak saat itu, Al Qaeda menginspirasi kelompok teror di banyak negara, termasuk IS.

Baca juga: Wali Kota Washington Namai Jalan di Luar Gedung Putih Black Lives Matter Plaza

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com