Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo George Floyd, Patung Christopher Columbus di Boston Dipenggal

Kompas.com - 11/06/2020, 19:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BOSTON, KOMPAS.com - Patung Christopher Columbus di Boston, AS, dilaporkan dipenggal, di tengah seruan untuk mencabut simbol yang dianggap penjajah atau pendukung perbudakan.

Selain di Boston, patung sosok yang dianggap penemu Benua Amerika itu juga dirusak di pusat kota Miami, dengan ada yang dilempar ke laut di Richmond, Virginia.

Insiden patung Christopher Columbus dipenggal terjadi di tengah meningkatnya tekanan di AS untuk menyingkirkan simbol yang dianggap lekat dengan rasialisme.

Baca juga: 7 Fakta Menarik Christopher Columbus, Penjelajah Penemu Amerika...

Tekanan itu terjadi di tengah aksi demo memprotes kematian George Floyd, setelah lehernya ditindih polisi kulit putih bernama Derek Chauvin di Minneapolis, 25 Mei lalu.

Seorang penjelajah Italia, Columbus sering dideskripsikan di buku sejarah sebagai sosok yang menemukan "Dunia Baru", merujuk pada Benua Amerika.

Namun seperti diberitakan AFP Kamis (11/6/2020), dia juga dianggap sosok yang menciptakan genosida terhadap suku asli Amerika.

Sosok yang meninggal di Valladolid, Spanyol, pada Mei 1506 itu dikecam dan disamakan dengan jenderal era Perang Saudara yang mendukung perbudakan.

Patung yang berdiri di jantung kota Boston itu menciptakan kontroversi sejak dulu, di mana sebelumnya dia sempat rusak karena vandalisme.

Juru bicara kepolisian menerangkan, mereka langsung mengetahui insiden itu pada Selasa tengah malam waktu setempat (9/6/2020).

Saat ini, pihak berwajib tengah menggelar penyelidikan untuk mencari tahu pelakunya, dengan belum ada laporan penangkapan.

Seorang perempuan yang tengah jogging melintasi lokasi kejadian pada Rabu (10/6/2020), mengatakan, dia sangat setuju dengan aksi itu.

Baca juga: Peta Bikinan 1491 Ini Mungkin Telah Memengaruhi Christopher Columbus

""Sebagai salah satu pendukung Black Lives Matter, saya rasa pemenggalan benda itu pada saat ini sangatlah dibenrkan," kata warga lokal itu.

Warga yang menolak menyebutkan namanya tersebut berkata, sama seperti komunitas kulit hitam, penduduk asli Amerika juga mengalami persekusi.

"saya kira pergerakan ini memberikan pesan yang sangat kuat, dan tentunya juga bersifat simbolis," jelas pelari tersebut.

Puluhan kota di AS dalam beberapa tahun terakhir mengganti Hari Columbus pada Oktober, yang ditetapkan sebagai libur nasional sejak 1937, untuk mengenang rakyat asli benua itu.

Wali Kota Boston, Marty Walsh, menyatakan dia mengecam insiden itu. Namun menambahkan bahwa patung tersebut akan segera dipindahkan.

Media setempat memberitakan, Walsh masih belum memutuskan bagaimana nasih sang penembu "Dunia Baru" sesuai dicopot dari jantung kota.

Di Miami, pendemo mencoreti patung Columbus dengan berbagai tulisan seperti "jalan kami", "Black Lives Matter", hingga "George Floyd" sebelum ditangkap.

Di Richmond, Richmond Times-Dispatch melaporkan pengunjuk rasa menurunkan patung setinggi 2,44 meter mengugnakan tali, dan membuangnya ke danau terdekat.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Christopher Columbus, Penemu Dunia Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com