Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Rekan Kerja Ungkap Hubungan George Floyd dan Derek Chauvin Tak Akur

Kompas.com - 11/06/2020, 18:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MINNEAPOLIS, KOMPAS.com - Seorang mantan rekan kerja George Floyd dan Derek Chauvin mengungkapkan, keduanya tak hanya saling kenal karena pernah bekerja di satu kelab malam. Namun relasi mereka juga tak akur.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa George Floyd dan Derek Chauvin sempat bekerja di El Nueve Rode. Hanya, tak dijelaskan apakah mereka saling mengenal.

Pemilik kelab malam, Maya Santamaria, berseloroh bahwa dia tidak yakin jika keduanya saling mengenal, apalagi sampai pernah bertemu.

Baca juga: Derek Chauvin, Eks Polisi Pembunuh George Floyd, Sempat Minta Kesepakatan Sebelum Ditangkap

Sebab, George Floyd bekerja sebagai penjaga keamanan di bagian dalam. Sementara Derek Chauvin berpatroli di luar jika tak bertugas sebagai polisi.

Namun David Pinney, yang mengaku juga bekerja di sana, mengungkapkan kepada CBS News bahwa keduanya sempat bertemu sebelum insiden 25 Mei.

Dilansir Insider Rabu (10/6/2020), Pinney menyatakan dirinya yakin bahwa keduanya tak sekadar saling mengenal, relasi mereka lebih dari itu.

"Mereka membenturkan kepala (tak akur)," ujar Pinney, yang menerangkan bahwa ketegangan mereka disebabkan sikap agresif Chauvin terhadap pengunjung kelab.

Dalam wawancara sebelumnya dengan KSTP, Santamaria mengatakan Chauvin bekerja di tempatnya selama 17 tahun. Sementara Floyd sejak 2019.

Perilaku si mantan polisi Minneapolis dideskripsikan Pinney tepat seperti pengakuan Santamaria dalam wawancara pada dua pekan lalu.

Baca juga: Kronologi Kematian George Floyd Setelah Ditindih Derek Chauvin

Kepada BuzzFeed News, Santamaria menjelaskan Derek Chauvin sebenarnya adalah sosok yang baik. Namun dia akan bertindak berlebihan dan menyerang lebih dahulu.

Selama bekerja dengannya, Santamaria memperhatikan bahwa sikap Derek Chauvin akan berubah jika ada komunitas kulit hitam yang menggelar acara di tempatnya.

"Wajah, sikap, maupun posturnya akan berubah jika kami mengadakan acara malam," jelasnya seraya berujar, dia pernah menegurnya karena menggunakan semproten merica ke pelanggan.

CBS kemudian mencoba menanyakan apakah Chauvin punya masalah dengan kulit hitam. "Saya kira dia merasa takut dan terintimdasi," kata dia.

Chauvin ditangkap tak lama setelah membunuh George Floyd, di mana dia dijerat dengan tiga dakwaan, di antaranya pembunuhan tingkat dua.

Kematian Floyd mengundang gelombang demontrasi yang tak hanya merembet ke ratusan kota di AS, namun juga negara lain di dunia.

Baca juga: Derek Chauvin, Polisi Penindih Leher George Floyd, Dipindah ke Penjara Berkeamanan Maksimum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com