Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kasus Honor Killings Tersadis yang Sempat Menghebohkan Dunia

Kompas.com - 28/05/2020, 22:51 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Di luar pengadilan, perkelahian lalu terjadi antara sekitar 20 anggota keluarga Parveen dan 10-15 anggota keluarga Iqbal.

BBC melaporkan Parveen dipukul dengan bata tiga kali dan terluka parah, Ia berhasil melarikan diri, tapi nyawanya tak tertolong saat petugas datang.

Sebanyak empat orang pelaku dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Pakistan atas keterlibatannya dalam kasus ini.

Baca juga: Di Rumah Kami Tidak Ada Idul Fitri, Ayah Ibu Tewas di Kecelakaan Pesawat

3. Pria gay ditembak mati ayah kandungnya

Tidak selamanya perempuan yang menjadi korban honor killings. Ahmet Yildiz (26) contohnya, yang dibunuh ayahnya sendiri karena memilih jalan hidup sebagai pria gay.

Dilansir dari New York Times, kasus pembunuhan ini terjadi pada Juli 2008 di Istanbul, Turki.

Ayahnya, Yahya Yildiz, berangkat dari kota kelahirannya yang berjarak hampir 1.000 kilometer jauhnya dari Istanbul, untuk menembak Ahmet di Istanbul.

Ia ditembak lima kali ketika meninggalkan apartemennya untuk membeli es krim, Seorang saksi mata mengatakan, puluhan tetangga menyaksikan penembakan itu dari jendela rumah mereka, tapi tidak ada yang berani ikut campur.

Setelah tewas, jenazah Ahmet bahkan tidak diklaim oleh keluarganya sendiri.

Baca juga: Dituding Trump Lakukan Pembunuhan Massal, Ini Jawaban China

4. Pembunuhan Manoj dan Babli

Juni 2007, pasangan suami istri Manoj dan Babli dibunuh secara brutal oleh keluarga Babli. Sebab, keduanya menikah di gotra (klan) yang sama.

Akibatnya, pada Maret 2010 pengadilan distrik Kamal menjatuhkan hukuman mati pada lima anggota keluarga Babli, yakni kakak laki-lakinya Suresh, pamannya Rajender dan Baru Ram, serta sepupunya Satish dan Gurdev.

Hukuman juga menimpa pemimpin khap (perwakilan klan) Banawala yakni Ganga Raj yang diganjar hukuman penjara seumur hidup karena menetaskan konspirasi.

Sopir Mandeep Singh juga tak luput dari hukuman karena turut terlibat. Ia dipenjara 7 tahun.

Namun The Hindu pada 12 Maret 2011 memberitakan, Pengadilan Tinggi Punjab dan Haryana mengubah hukuman mati yang dijatuhkan ke empat terpidana menjadi penjara seumur hidup.

Ganga Raj yang dikatakan sebagai konspirator utama dan Satish dibebaskan.

Baca juga: Diminta Karantina Sebelum Masuk Rumah, Pria di India Ceraikan Istrinya

5. Samia Sarwar ditipu ibu kandungnya

Mundur jauh ke belakang, kasus honor killings sudah menggegerkan Pakistan pada 1999.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com