Di luar pengadilan, perkelahian lalu terjadi antara sekitar 20 anggota keluarga Parveen dan 10-15 anggota keluarga Iqbal.
BBC melaporkan Parveen dipukul dengan bata tiga kali dan terluka parah, Ia berhasil melarikan diri, tapi nyawanya tak tertolong saat petugas datang.
Sebanyak empat orang pelaku dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Pakistan atas keterlibatannya dalam kasus ini.
Baca juga: Di Rumah Kami Tidak Ada Idul Fitri, Ayah Ibu Tewas di Kecelakaan Pesawat
Tidak selamanya perempuan yang menjadi korban honor killings. Ahmet Yildiz (26) contohnya, yang dibunuh ayahnya sendiri karena memilih jalan hidup sebagai pria gay.
Dilansir dari New York Times, kasus pembunuhan ini terjadi pada Juli 2008 di Istanbul, Turki.
Ayahnya, Yahya Yildiz, berangkat dari kota kelahirannya yang berjarak hampir 1.000 kilometer jauhnya dari Istanbul, untuk menembak Ahmet di Istanbul.
Ia ditembak lima kali ketika meninggalkan apartemennya untuk membeli es krim, Seorang saksi mata mengatakan, puluhan tetangga menyaksikan penembakan itu dari jendela rumah mereka, tapi tidak ada yang berani ikut campur.
Setelah tewas, jenazah Ahmet bahkan tidak diklaim oleh keluarganya sendiri.
Baca juga: Dituding Trump Lakukan Pembunuhan Massal, Ini Jawaban China
Juni 2007, pasangan suami istri Manoj dan Babli dibunuh secara brutal oleh keluarga Babli. Sebab, keduanya menikah di gotra (klan) yang sama.
Akibatnya, pada Maret 2010 pengadilan distrik Kamal menjatuhkan hukuman mati pada lima anggota keluarga Babli, yakni kakak laki-lakinya Suresh, pamannya Rajender dan Baru Ram, serta sepupunya Satish dan Gurdev.
Hukuman juga menimpa pemimpin khap (perwakilan klan) Banawala yakni Ganga Raj yang diganjar hukuman penjara seumur hidup karena menetaskan konspirasi.
Sopir Mandeep Singh juga tak luput dari hukuman karena turut terlibat. Ia dipenjara 7 tahun.
Namun The Hindu pada 12 Maret 2011 memberitakan, Pengadilan Tinggi Punjab dan Haryana mengubah hukuman mati yang dijatuhkan ke empat terpidana menjadi penjara seumur hidup.
Ganga Raj yang dikatakan sebagai konspirator utama dan Satish dibebaskan.
Baca juga: Diminta Karantina Sebelum Masuk Rumah, Pria di India Ceraikan Istrinya
Mundur jauh ke belakang, kasus honor killings sudah menggegerkan Pakistan pada 1999.