Korbannya adalah Samia Sarwar (28), ibu dari dua anak kecil yang ingin cerai karena dipukuli suaminya.
Sang ibu, Samia Imran, berjanji akan membantu putrinya, tapi ia menipunya dengan justru menyewa pembunuh bayaran.
Samia menikah dengan sepupunya saat berusia 17 tahun, dalam pernikahan yang telah diatur keluarganya. Selama bertahun-tahun ia hidup dalam kekerasan rumah tangga.
Samia mengaku sempat dilempar ke tangga oleh suaminya saat ia hamil anak keduanya. Ia lalu kembali ke rumah orangtuanya yang sangat konservatif.
Saat kuliah di Universitas Peshawar, Samia sempat memohon ke orang tuanya untuk membantunya bercerai.
Setelah terjadi tarik ulur dan adu argumen, ibunya bilang setuju untuk bertemu Samia di kantor pengacaranya pada 6 April 1999.
Namun bukannya memegang teguh janjinya, ibu Samia justru membawa seorang pria bersenjata ke pertemuan itu.
Ketika Samia berdiri menyambut ibunya, pria itu menembakkan dua tembakan cepat ke kepala dan dada Samia.
Samia tewas seketika, dan "ibunya bahkan tidak melihatnya," kata pengacara Samia, Hina Jilani dikutip dari LA Times.
Sebelum tewas Samia sempat berkata, "Mereka akan membunuhku... Mereka ingin menjaga kehormatan suku. Itu lebih penting daripada nyawaku."
Baca juga: Sebelum Jatuh, Pesawat Pakistan Mencoba Mendarat hingga Gores Runway
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.