KOMPAS.com - Ada banyak sayuran fermentasi yang kerap disajikan sebagai pelengkap makanan. Salah satunya adalah sauerkraut.
Sauerkraut adalah makanan khas Jerman yang terbuat dari fermentasi sayur kol atau kubis. Penyajian sayuran umumnya mirip dengan kimchi khas Korea, yakni dihidangkan dengan aneka lauk.
Baca juga:
Berikut ulasan mengenai sauerkraut secara lebih rinci.
Melansir dari The Kitchn, sauerkraut adalah fermentasi sayur kol atau kubis yang populer di Jerman.
Pembuatan sauerkraut cukup sederhana karena hanya menggunakan dua bahan, yaitu irisan kol dan garam laut. Kedua bahan tersebut dicampur hingga mengeluarkan air asin.
Air inilah yang berperan dalam proses fermentasi serta dapat menghidupkan bakteri baik.
Baca juga: Cara Membuat Kimchi Sederhana ala Rumahan
Selama proses fermentasi, bakteri tersebut akan mengubah gula menjadi asam laktat.
Hal inilah yang lantas membuat kol lebih awet dan mampu menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya jika dikonsumsi.
Walau populer sebagai sayur fermentasi khas Jerman, tetapi sebetulnya penemu sauerkraut bukanlah orang Jerman.
Dalam laman The Spruce Eats disebutkan bahwa pembuat kol asin pertama adalah para pekerja yang membangun Tembok Besar China lebih dari 2000 tahun lalu.
Baca juga:
Namun kala itu, mereka memfermetasikannya dengan cuka beras. Tujuan dari proses fermentasi ini yakni untuk mengawetkan bahan makanan selama musim dingin.
Kemudian, 1000 tahun setelahnya, Ghenghis Khan dan kelompoknya membahwa fermentasi sayur asin ini ke Eropa.
Masyarakat Jerman mulai membuat sauerkraut dengan mengasinkan kol sekitar abad ke-16.