Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihargai Rp 64 Miliar, Sapi Ini Disebut Jadi yang Termahal di Dunia

Kompas.com - 02/07/2023, 16:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seekor sapi putih besar di Brasil terjual dengan harga termahal di dunia.

Sapi berjenis Nelore itu berusia 4,5 tahun dan bernama Viatina-19 FIV Mara Imoveis, dikutip dari Newsweek.

Viatina dijual seharga 4,3 juta dollar AS atau sekitar Rp 64,6 miliar dalam sebuah lelang yang diadakan di Arandu, Brasil.

Adalah Agropecuaria Casa Branca yang menjual sapi itu ke Nelore HRO.

Setengah dari kepemilikan sapi yang sama telah dijual pada tahun 2022, dengan harga sekitar 800.000 dollar AS atau setara Rp 12 miliar.

Baca juga: Mangga Termahal di Dunia Dipamerkan di India, Harganya Fantastis

Guncang pasar ternak internasional

Penjualan Viatina-19 FIV Mara Imoveis ini menegaskan nilai sebenarnya dari ras Nelore di Brasil.

Kendati demikian, banyak orang yang bersedia membayarnya untuk mendapat spesimen berkualitas genetik tinggi.

Harga tinggi ini juga akan mengguncang pasar ternak internasional, menyoroti nilai breed dan memperkuat reputasinya di seluruh dunia.

Dikutip dari Oklohama State University, sapi Nelore adalah ras dengan ciri bulu yang putih cerah dan memiliki punuk menonjol di atas lehernya.

Namun, ada banyak perbedaan mendasar lainnya antara ras Nelore dan ras Eropa.

Mereka secara alami memiliki daya tahan tinggi terhadap suhu yang lebih panas.

Hal ini disebabkan oleh kulitnya yang kendur dan menggantung, memiliki kelenjar keringat dua kali lebih besar, serta 30 persen lebih banyak daripada banyak ras Eropa.

Baca juga: Manfaat Safron Si Rempah Termahal di Dunia, Turunkan Berat Badan dan Gejala Depresi

Berasal dari India

Sapi ini sebenarnya berasal dari India yang dinamai berdasarkan distrik Nellore, negara bagian Andhra Pradesh, India.

Nelore merupakan salah satu ras yang paling penting di Brasil, terutama karena daya tahan tubuh dan kemampuannya untuk berkembang pada hijauan berkualitas rendah.

Sapi jenis ini juga berkembang biak dengan mudah, karena betina memiliki bukaan panggul yang lebih lebar dan saluran kelahiran yang lebih besar.

Sementara anak sapi membutuhkan sedikit interaksi dari manusia untuk berhasil tumbuh hingga dewasa.

Nelores juga tahan terhadap sejumlah infeksi parasit, karena tekstur kulitnya yang padat membuat serangga penghisap darah lebih sulit untuk menembusnya.

Dari Brasil, sapi itu kemudian banyak diekspor ke Argentina, Paraguay, Venezuela, Amerika Tengah, Meksiko, Amerika Serikat, dan banyak negara lainnya.

Baca juga: Saat Sapi-sapi Kurban Mengamuk dan Kabur...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com