Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Tanaman Porang dan Apa Manfaatnya?

Kompas.com - 20/08/2021, 11:46 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman porang kembali menarik perhatian setelah beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo melarang ekspor porang dalam bentuk umbi.

Tanaman porang pernah jadi perbincangan pada 2019 setelah sejumlah petani meraup pendapatan yang cukup besar dari bertanam porang.

Terbaru, melalui akun Instagramnya, @jokowi, Presiden Jokowi kembali menekankan bahwa tanaman porang akan menjadi komoditas ekspor andalan Indonesia.

Baca juga: 5 Fakta soal Tanaman Porang

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Joko Widodo (@jokowi)

Apa itu tanaman porang dan apa manfaatnya hingga berdaya jual tinggi?

Tahukah Anda, porang sudah dikenal sejak lama. Bahkan, pada masa penjajahan Jepang, masyarakat di sekitar hutan dipaksa untuk mendapatkan porang sebagai bahan pangan dan industri mereka.

Seperti dilansir dari website Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, tanaman porang merupakan tanaman anggota family Aracacea yang secara umum dikenal dengan nama bunga bangkai karena baunya yang tidak sedap.

Di beberapa daerah, porang dikenal dengan nama yang berbeda-beda. Ada yang menyebutnya iles-iles, iles kuning acung atau acoan. 

Sepintas, tanaman porang mirip dengan suweg (Amorphophallus Campanulatus), iles-iles putih (Amorphophallus Spp), dan walur (Amorphophallus variabilis).

Apa ciri-ciri porang?

Berikut morfologinya:

  • Daun lebar, ujung daun runcing dan berwarna hijau muda
  • Kulit batangnya halus, berwarna belang-belang hijau dan putih
  • Pada permukaan umbi tidak ada bintil Umbi berserat halus dan berwarna kekuningan
  • Pada setiap pertemuan cabang dan ketiak daun terdapat bubil/katak
  • Umbi tak dapat dikonsumsi dan harus melalui proses.

Saat dihubungi Kompas.com, 14 April 2021, peneliti Botani Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ina Erlinawati mengatakan, porang masih satu keluarga dengan bunga bangkai.

"Masih satu marga Amorphophallus, tapi nama latin untuk jenis Porang adalah Amorphophallus muelleri," kata Ina.

Apa manfaat porang?

Seperti tanaman umbi-umbi lain, porang juga mengandung karbohidrat, lemak, protein mineral, vitamin, kristal kalsium oksalat, alkaloid, dan serat pangan.

Karbohidrat merupakan komponen penting dari umbi porang yang terdiri atas pati, glucomannan serat kasar dan gula reduksi.

Porang juga memiliki kandungan glukomanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman kerabat yang lain.

Kandungan lainnya pada porang di antaranya kristal kalsium oksalat, berbentuk jarum, inilah yang menyebabkan lidah dan tenggorokan terasa gatal dan panas saat mengonsumsinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com