KOMPAS.com - Tanaman Porang mendadak mendapat banyak sorotan dari masyarakat. Selain banyak manfaatnya yang mulai diketahui, kini harga jualnya pun sangat tinggi.
Saat ini, harga satu kilogram porang di pasaran dapat mencapai Rp5.000 - Rp10.000.
Menurut Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Edi Santosa S.P M.Si, harga porang mahal karena tingginya permintaan dan petani porang memanfaatkan momentum tersebut.
"Ya ini karena penggunaannya sangat luas itu, jadi (harga porang) relatif mahal," kata Edi.
"Karena penggunaannya luas, barang itu (tanaman porang) banyak dicari orang," imbuhnya.
Edi mengatakan, manfaat tanaman porang ini memang cukup banyak, mulai dari aspek sosial, ekonomi, bahkan medis.
Tanaman umbi-umbian ini memiliki beberapa sifat yang mungkin belum ditemukan dari jenis umbi lainnya. Hal itu membuat porang berkhasiat terutama untuk kesehatan.
Baca juga: Baking Soda Bisa Bantu Tanaman Tumbuh Subur, Begini Caranya
Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Senin (19/4/2021), berikut ini 6 penyebab harga tanaman porang sangat mahal.
1. Bisa mengembang hingga 100-200 kali bentuk aslinya
Menurut Edi, pembuatan pangan dari tanaman porang sangat mungkin dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan kuantitas bahan yang relatif sedikit.
Edi pernah mencoba membuat makanan jenang dari bahan glukomanan jenis Amorphopalus lainnya yaitu A. Konjac. Kemudian dia memasukkan 2 sendok teh konjac ke dalam 10 liter air.
"Itu 10 liter air jadi kental semua itu. Jadi padat itu loh," ungkapnya.
2. Bahan filer obat
Berkat kemampuannya mengembang hingga 200 kali dari sebelumnya, menurut Edi, hal itu membuat porang sering dijadikan sebagai bahan campuran filer obat.
Baca juga: 10 Tanaman Hias yang Sedang Naik Daun dan Manfaat Merawatnya
Filer obat adalah bahan tambahan dalam obat yang berguna untuk membantu mendistribusikan obat yang dikonsumsi ke seluruh tubuh.