KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta agar porang tak lagi diekspor dalam bentuk umbi keluar negeri.
Jokowi berharap pengiriman porang ke luar negeri dikirim ke dalam bentuk olahan.
Kementerian Pertanian dalam laman resminya menyebut porang (Amorphophallus muelleri blume) potensinya akan bertambah jika porang diekspor berupa produk turunan.
"Komoditas porang dalam bentuk tepung dan chips saat ini di ekspor ke 16 negara antara lain, China, Jepang, Thailand, Taiwan, dan Myanmar," ujar Syahrul.
Baca juga: Lebih Jauh soal Porang, Tanaman yang Bikin Paidi Jadi Miliarder
Porang merupakan tanaman umbi-umbian dan termasuk dalam spesies Amorphophallus Muelleri Blume.
Dilansir sulsel.litbang.pertanian.go.id, umbi porang mengandung zat glucomanan atau zat dalam bentuk gula kompleks dan serat larut yang berasal dari ekstrak akar tanaman.
Sebelumnya Porang banyak dijadikan sebagai makanan alternatif selain nasi.
Namun saat ini Porang juga diekspor ke luar negeri untuk kebutuhan bidang industri, kesehatan, dan makanan.
Dilansir pertanian.magelangkota.go.id, porang merupakan komoditas pertanian yang mulai dilirik untuk dikembangkan secara luas.
Produk komoditas ini mempunyai manfaat, yakni sebagai bahan baku kosmetik, lem, dan jelly.
Kemudian, sebagai bahan pangan rendah kalori dan dapat dengan mudah diolah menjadi bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Bikin Petani Madiun Untung Ratusan Juta, Apa Keistimewaan Tanaman Porang?
Sejumlah petani porang disebut bisa mencapai keuntungan hingga ratusan juta, seperti yang dialami Heriyanto seorang petani porang asal Desa Karangjong, Ngawen, Blora, Jawa Tengah.
Heriyanto mengungkapkan, dia mengaku dapat menghasilkan keuntungan Rp 500 juta dalam setahun dengan menanam porang.
"Ini dalam satu hektar kalau dengan modal bibit sekitar sekilo isi 5, itu dalam setahun itu mencari target sekitar 500 juta Insya Allah tercapai," ucap Heriyanto saat berbincang dengan Kompas.com di kebunnya, Desa Karangjong, Ngawen, Blora, Sabtu (17/4/2021).
Heri yang hobi berkuda itu menuturkan, lahan 2.500 meter yang ditanami sekitar 4.000 batang dapat menghasilkan katak/bulbil porang sekitar 200 kilogram.