Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2023, 20:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Rokok dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Rokok juga dapat memengaruhi banyak organ tubuh, tidak hanya paru-paru.

Selain itu, beberapa orang melaporkan mengalami gejala alergi jika terpapar asap rokok. Alergi tersebut ditandai dengan kulit gatal hingga kesulitan bernapas.

Lantas, apakah alergi asap rokok benar-benar ada?

Gejala alergi asap rokok

Orang yang merasa alergi terhadap asap rokok mengalami sejumlah gejala umum, antara lain:

  • Sulit bernapas
  • Mengi
  • Suara serak
  • Sakit kepala
  • Mata berair
  • Pilek
  • Hidung tersumbat
  • Bersin
  • Kulit gatal

Baca juga: Mengapa Alergi Makanan Baru Muncul Saat Dewasa?

Alergi asap rokok menurut dokter

Gejala mirip alergi dapat disebabkan oleh asap tembakau, namun sebagian besar dokter percaya bahwa gejala tersebut bukanlah reaksi terhadap asap.

Sebaliknya, karena produk tembakau (terutama rokok) mengandung banyak bahan beracun dan bahan kimia yang mengiritasi, beberapa orang dapat bereaksi terhadap zat-zat tersebut.

Misalnya, orang yang menderita rinitis alergi tampaknya lebih sensitif terhadap bahan kimia dalam rokok dibandingkan orang lain.

Tembakau dan dermatitis kontak

Paparan produk tembakau erat kaitannya dengan reaksi alergi yang disebut dermatitis kontak.

Ruam kulit ini umum terjadi pada orang yang sehari-harinya bekerja dengan produk tembakau, namun bisa juga muncul saat seseorang menyentuh tembakau.

Baca juga: Apa Penyebab Alergi Udang?

Dokter masih tidak yakin apa sebenarnya penyebab kulit meradang saat bersentuhan dengan daun tembakau, namun sebaiknya hindari tembakau jika memang mengalami reaksi alergi setelah kontak.

Cara berhenti merokok

Bagi para perokok yang kerap mengalami reaksi alergi dan ingin berhenti merokok, berikut adalah beberapa tips berhenti merokok tanpa menaikkan berat badan:

1. Makan teratur dan konsumsi camilan sehat

Nikotin menyebabkan lonjakan gula berlebih. Ini mengelabui tubuh kita karena mengira tubuh mendapat asupan makan.

Saat berhenti merokok, perut terasa lebih lapar dari sebelumnya, jadi pertahankan agar tetap kenyang dengan cara yang sehat.

Jika sering lapar di antara jam makan, buah segar dengan segelas air dapat menjadi pilihan camilan yang sehat.

Baca juga: Alergi: Penyebab, Reaksi, dan Cara Mengobatinya

2. Jalan kaki atau olahraga minimal 30 menit setiap hari

Nikotin meningkatkan laju metabolisme tubuh untuk sementara. Setelah berhenti berhenti merokok, laju metabolisme akan kembali normal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com