Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Baru Ungkap Merokok Bisa Tingkatkan Lemak Perut, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 29/03/2024, 18:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada kepercayaan umum bahwa merokok bisa menekan nafsu makan seseorang.

Hal ini membuat beberapa perokok khawatir akan bertambahnya berat badan jika mereka berhenti.

Baca juga: Manfaat Berhenti Merokok Vape untuk Paru-paru

Namun meski sebuah penelitian menemukan perokok memang mempunyai berat badan lebih rendah, mereka juga cenderung memiliki jenis lemak tidak sehat jauh di dalam perut mereka.

Mengutip Science Focus, Minggu (24/3/2024) lemak itu disebut dengan lemak visceral.

Lemak tidak sehat yang berada jauh di dalam perut tersebut dapat dikaitkan dengan risiko serangan jantung, diabetes, dan demensia yang lebih tinggi.

Faktanya, lemak visceral sangat sulit dikenali sehingga mungkin saja seorang memiliki perut yang rata namun tetap punya lemak tersebut.

Studi perokok dan lemak tubuh

Untuk mengetahui hubungan antara perokok dengan lemak perut, peneliti dari Universitas Kopenhagen menggunakan alat analisis statistik yang disebut Mendelian randomisation (MR).

Alat itu mencari hubungan sebab akibat antara paparan dan hasil, dalam hal ini merokok dan lemak perut, dengan mengelompokkan orang berdasarkan kode genetik mereka.

Peneliti menerapkan alat tersebut pada hasil penelitian genetik yang berbeda mengenai paparan merokok dan distribusi lemak tubuh.

Penelitian melibatkan 1,2 juta orang yang baru mulai merokok dan lebih dari 450.000 perokok seumur hidup, serta penelitian distribusi lemak tubuh yang melibatkan lebih dari 600.000 orang.

Pertama, para ilmuwan mengidentifikasi gen mana yang dikaitkan dengan kebiasaan merokok dan distribusi lemak tubuh yang berbeda (seperti rasio pinggang-pinggul).

Baca juga: Benarkah Merokok Bisa Menyebabkan Kolesterol Tinggi?

Mereka kemudian menggunakan informasi genetik ini untuk mengetahui apakah orang dengan gen tersebut memiliki distribusi lemak tubuh yang berbeda dari orang lain.

Peneliti lantas menyesuaikan hasilnya dengan memperhitungkan pengaruh lain terhadap lemak tubuh, seperti konsumsi alkohol dan latar belakang sosial ekonomi, untuk memastikan hubungan antara merokok dan lemak perut sejelas mungkin.

Namun, apa yang mereka temukan adalah bahwa dampak merokok terhadap lemak perut tetap sama, terlepas dari semua faktor lainnya.

"Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, temuan ini memperkuat pentingnya upaya skala besar untuk mencegah dan mengurangi kebiasaan merokok di masyarakat umum," ungkap Germán D. Carrasquilla, penulis utama studi.

Temuan juga dapat membantu mengurangi lemak visceral perut dan semua penyakit kronis yang terkait dengan itu.

“Mengurangi satu risiko kesehatan utama dalam suatu populasi, secara tidak langsung, akan mengurangi risiko kesehatan besar lainnya,” tambah Carrasquilla.

Studi dipublikasikan di jurnal Addiction.

Baca juga: Bagaimana Berhenti Merokok Dapat Tingkatkan Kesehatan Mental?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com