Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2024, 17:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Baik rokok konvensional maupun rokok elektrik melibatkan pemanasan suatu zat, dan orang yang menggunakannya akan menghirup asap yang dihasilkan.

Dengan rokok tradisional, asap dari pembakaran tembakau yang dihirup. Dengan vape, cairan (yang disebut e-liquid) dipanaskan hingga berubah menjadi uap yang dihirup.

Uap dari vape akan melapisi paru-paru dengan bahan kimia yang berpotensi berbahaya. Cairannya, biasanya, mengandung campuran perasa, aditif aromatik, dan nikotin, yang dilarutkan dalam cairan dasar berminyak.

Manfaat berhenti merokok vape untuk paru-paru

Berhenti merokok vape adalah keputusan positif dengan banyak manfaat. Ini tidak hanya menghemat uang dan meningkatkan kesehatan, tetapi juga membebaskan seseorang dari kecanduan, yang pada akhirnya mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat.

Baca juga: Benarkah Vape Bisa Menurunkan Berat Badan?

Berhenti menggunakan vape dapat meningkatkan kesehatan paru-paru. Ketika seseorang berhenti, ia mengurangi paparan terhadap bahan kimia berbahaya dan iritan dalam aerosol rokok elektrik, yang dapat mengiritasi dan merusak paru-paru.

Sebuah penelitian mengamati hubungan antara penggunaan rokok elektrik dan penyakit pernapasan yang dibandingkan dengan produk tembakau tradisional.

Para peneliti menemukan bahwa baik pengguna rokok elektrik maupun mantan pengguna rokok elektrik memiliki kemungkinan lebih besar terkena penyakit pernapasan, dibandingkan dengan orang yang tidak menggunakan rokok elektrik atau tembakau tradisional.

Selain itu, mereka yang merokok, baik rokok elektrik maupun tembakau tradisional, memiliki peluang tertinggi terkena penyakit pernapasan.

Baca juga: Apakah Ada Orang yang Alergi Asap Rokok?

Jadi, jika pengguna vape atau rokok konvensional merasakan nyeri atau gejala lain yang berhubungan dengan kesulitan bernapas, seperti sesak napas dan batuk kronis, segera periksakan pada dokter dan mulai kurangi atau hentikan penggunaan rokok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com