Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandungan Kimia Rokok Berperasa di Indonesia Kaburkan Bahaya Rokok

Kompas.com - 19/06/2023, 09:31 WIB
The Conversation,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Oleh: Beladenta Amalia

BELUM banyak yang memahami bahwa di balik “nikmatnya” hisapan kretek rasa mentol atau rokok dengan kapsul rasa buah-buahan yang bisa dihancurkan seperti “Applecrush”, yang makin digandrungi anak muda, terkandung setidaknya 130 zat kimia.

Baca juga: Apa Saja Penyakit yang Disebabkan oleh Vape Rokok?

Salah satu strategi perusahaan rokok di Indonesia untuk memperluas pasar konsumen ke kalangan perokok pemula adalah menambahkan berbagai zat perasa kimia seperti mentol ke dalam rokok.

Ini juga strategi mereka untuk mengaburkan risiko kesehatan dari mengisap rokok.

Riset terbaru kami menunjukkan bahwa eugenol, zat aromatik cengkeh yang kuat, ditemukan di semua sampel varian kretek dalam konsentrasi signifikan, yaitu 2,8–33,8 mg per batang.

Namun, zat serupa tidak ditemukan sama sekali pada rokok putih. Ini menandakan bahwa eugenol adalah kandungan khas kretek.

Eugenol yang kami temukan di semua varian kretek telah diketahui memiliki potensi toksisitas pada hewan dan manusia, misalnya menimbulkan perdarahan paru, infeksi dan peradangan parah pada sistem pernapasan.

Kami menganalisis konsentrasi kandungan 180 zat kimia dari total 24 varian kretek dan 9 varian rokok putih berbagai merek yang dibeli pada 2021 dan 2022 di Indonesia.

Beberapa zat kimia utama yang kami teliti di antaranya mentol dan 5 zat yang berkaitan dengan cengkeh, yaitu eugenol, methyl eugenol, β-caryophyllene, α-caryophyllene, dan acetyl eugenol.

Mentol ditemukan pada 14 dari 24 varian sampel kretek dengan konsentrasi berkisar 2,8-12,9 mg per batang, dan pada 5 dari 9 sampel rokok putih, dengan konsentrasi 3,6–10,8 mg per batang.

Zat perasa lainnya, seperti rasa buah-buahan, juga ditemukan di beberapa sampel kretek dan rokok putih.

Baca juga: Lebih Sehat Mana, Vape atau Rokok Tembakau?

Total terdapat 130 zat perasa yang terdeteksi setidaknya sekali di sampel kretek dan rokok putih kami dalam konsentrasi minimal 0,001 mikrogram per batang.

Penemuan zat mentol dan zat perasa lainnya pada produk kretek menandakan bahwa perusahaan rokok dengan sengaja menambahkan zat perasa tersebut ke dalam kretek yang sebenarnya sudah memiliki rasa khas.

Sulit untuk tidak berprasangka bahwa intensi penambahan berbagai zat perasa tersebut adalah upaya perusahaan untuk menjual lebih banyak batang rokok ke pemula mengingat kretek terkenal cukup berat untuk dihisap.

Bahaya kandungan rokok berperasa

Penambahan mentol, misalnya, dengan sensasinya yang dingin dan menyegarkan dapat mengaburkan efek kasar dan iritasi di tenggorokan saat menghisap rokok. Hal ini mempermudah perokok pemula untuk menghabiskan rokoknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com