Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 18.800 Orang, Warga Pertanyakan Mengapa Ikut Diserang

Kompas.com - 16/12/2023, 13:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas di Gaza akibat perang Israel-Hamas naik lagi menjadi sedikitnya 18.800 orang pada Jumat (15/12/2023).

Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas, dari jumlah tersebut, sekitar 8.000 orang di antaranya adalah anak-anak dan 6.200 merupakan perempuan.

Dengan ini, sebagian besar korban tewas di Gaza teridentifikasi sebagai warga sipil.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 18.200 Orang, Jabri Kehilangan 7 Anaknya...

Kementerian Kesehatan di Gaza juga mengumumkan jumlah korban terluka akibat serangan Israel sejak perang pecah pada 7 Oktober lalu, yakni mencapai sekitar 51.000 orang.

Hamas klaim ledakkan rumah berisi tentara Israel

Pertempuran sengit pada hari Jumat salah satunya terjadi di Kota Khan Younis di Gaza selatan.

Di sana, Hamas mengeklaim telah meledakkan sebuah rumah berisi tentara Israel.

Sementara, lebih jauh ke selatan di Kota Rafah dekat perbatasan Mesir, kerumunan warga Palestina menggunakan senter untuk mencari korban selamat setelah serangan Israel di reruntuhan bangunan.

Seorang warga bernama Abu Omar mempertanyakan mengapa lingkungannya ikut diserang Israel padahal tidak punya relasi dengan aktivitas kelompok Hamas.

“Ini adalah lingkungan permukiman, perempuan dan anak-anak tinggal di sini. Tiga rudal mengenai lingkungan permukiman yang tidak ada hubungannya dengan aktivitas militan (Hamas)," jelas Abu Omar, sebagaimana dikutip dari AFP.

Perbatasan Kerem Shalom dibuka

Di bawah tekanan untuk berbuat lebih banyak demi menyelamatkan warga sipil, Israel menyetujui “tindakan sementara” yang memungkinkan bantuan dikirim langsung ke Gaza melalui perbatasan Kerem Shalom.

Israel telah menghadapi tekanan selama berminggu-minggu dari lembaga-lembaga bantuan dan sekutu Barat untuk membuka kembali Kerem Shalom untuk mengatasi skala kebutuhan di Gaza.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas di Gaza Naik Jadi 16.248 Orang, Sekolah Ikut Diserang

Selama ini, bantuan ke Gaza hanya bisa lewat penyeberangan Rafah dari Mesir.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, yang sedang menyelesaikan kunjungannya ke Israel dan Tepi Barat, menyebut keputusan pembukaan perbatasan Kerem Shalom sebagai “langkah signifikan”.

“Presiden (Joe) Biden mengangkat masalah ini dalam panggilan telepon baru-baru ini dengan Perdana Menteri (Benjamin) Netanyahu, dan ini menjadi topik diskusi penting selama kunjungan saya ke Israel selama dua hari terakhir,” ujarnya.

Sullivan mengatakan, Amerika Serikat berharap pembukaan penyeberangan Kerem Shalom ini akan membantu memfasilitasi penyaluran bantuan ke warga Gaza.

Seorang perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pengumuman itu adalah berita yang sangat baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com