Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Lanka Bangkrut, Minta Putin Pinjamkan BBM dan Buka Jalur Wisata untuk Turis

Kompas.com - 07/07/2022, 10:06 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com - Kondisi terkini dari Sri Lanka bangkrut, pemerintah meminta Rusia untuk meminjamkan pasokan BBM dan melanjutkan penerbangan wisata guna mendatangkan turis agar membantu perekonomian negara tersebut.

Dampak krisis Sri Lanka bangkrut adalah pemadaman listrik selama berbulan-bulan, inflasi yang merajalela, dan kekurangan makanan serta bensin yang kritis setelah kehabisan mata uang asing untuk membiayai impor.

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengatakan, dia telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk meminta pasokan bahan bakar yang sangat dibutuhkan dengan berupa pinjaman.

Baca juga: Perdana Menteri Mengaku Sri Lanka Bangkrut, Peringatkan Krisis Akan Terus Berlanjut hingga 2023

Ia juga dengan rendah hati meminta dimulainya kembali penerbangan antara Moskwa dan Colombo.

"Kami dengan suara bulat sepakat bahwa memperkuat hubungan bilateral di sektor-sektor seperti pariwisata, perdagangan, dan budaya adalah yang terpenting dalam memperkuat persahabatan yang dimiliki kedua negara," ujar Gotabaya dikutip dari AFP, Rabu (6/7/2022).

Maskapai Aeroflot bulan lalu menangguhkan penerbangannya setelah pengadilan Sri Lanka menahan sementara pesawat Airbus milik armada negara Rusia itu karena sengketa pembayaran.

Sementara itu, Sri Lanka sudah membeli sekitar 90.000 ton minyak mentah Siberia pada Mei melalui perantara di Dubai, tetapi kini kehabisan dollar untuk membeli lebih banyak.

Rusia dan Ukraina termasuk sumber-sumber utama wisatawan untuk Sri Lanka sebelum kedua negara itu berperang pada Februari.

Baca juga:

Akibat krisis Sri Lanka bangkrut, negara menghadapi penurunan ekonomi terburuk sejak merdeka dari Inggris pada 1948.

Pemerintah menyatakan, Sri Lanka gagal bayar utang luar negeri 51 miliar dollar AS (Rp 763,84 triliun) pada April dan sedang dalam pembicaraan bailout (bantuan keuangan untuk menghindari kebangkrutan) dengan Dana Moneter Internasional atau IMF.

Negara-negara Eropa, Australia, dan Amerika Serikat meminta warganya untuk menghindari bepergian ke Sri Lanka karena krisis yang semakin dalam.

Krisis Sri Lanka bangkrut kini berujung kehabisan bensin dan solar. Kantor-kantor pemerintah non-esensial dan sekolah-sekolah diperintahkan ditutup untuk menghemat persediaan bahan bakar yang terbatas.

Baca juga: Cerita Penderitaan Warga Sri Lanka Harus Tidur di Mobil 2 Hari untuk Antre Bensin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com