Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Preview Pemilu Kanada: Bisakah PM Justin Trudeau Menangi Periode Ketiga?

Kompas.com - 20/09/2021, 08:06 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MONTREAL, KOMPAS.com - Pemilu Kanada 2021 mempertemukan dua kandidat kuat sebagai perdana menteri, yaitu Justin Trudeau dan Erin O'Toole.

Justin Trudeau mengincar masa jabatan tiga periode dengan memenangi pemilu Kanada kali ini, sedangkan Erin O'Toole adalah pemula yang sedang naik daun.

Mereka bersaing di bawah panji partainya masing-masing dalam pemilu Kanada 2021. Trudeau dari Partai Liberal, kemudian O'Toole Konservatif.

Baca juga: Pemilu Kanada 2021: Profil Erin OToole, Pemula yang Berpeluang Kalahkan PM Justin Trudeau

Pemimpin Partai Konservatif, Erin O'Toole, saat berbicara dalam debat pemilu Kanada menggunakan bahasa Perancis di Gatineau, Quebec, Rabu (8/9/2021).THE CANADIAN PRESS/JUSTIN TANG via AP Pemimpin Partai Konservatif, Erin O'Toole, saat berbicara dalam debat pemilu Kanada menggunakan bahasa Perancis di Gatineau, Quebec, Rabu (8/9/2021).
Jelang pemilu Kanada pada Senin (20/9/2021), Justin Trudeau dan Erin O'Toole berkampanye untuk menggaet massa.

Trudeau mengumbar janji-janji pemilu Kanada di provinsi Ontario, Manitoba, dan British Columbia, sementara O'Toole berfokus pada kota metropolitan Toronto yang kaya akan suara serta kawasan di sekitarnya.

“Bagaimana kita akan mengakhiri pandemi ini? Nilai apa yang akan kita bawa ke pemerintah? Arah apa yang akan kita berikan untuk keluarga kita, bisnis kita, dan masa depan kita? Itu sebabnya kita ikut pemilu ini," kata Trudeau pada kampanye pertamanya hari itu, dengan suara serak setelah 35 hari di berpidato.

Pria berusia 49 tahun tersebut ingin menang pemilu Kanada lagi untuk menjalani periode ketiga sebagai perdana menteri, setelah menyerukan pemilihan cepat bulan lalu dalam upaya mendapatkan kembali mayoritas yang hilang dari Partai Liberal setelah 18 bulan.

Erin O'Toole, sementara itu, mencuat di pacuan pemilu Kanada dalam lima minggu terakhir meski relatif tidak dikenal oleh warga, sejak menjadi pemimpin Partai Konservatif satu tahun lalu di tengah pandemi Covid-19.

Pemimpin Partai Konservatif, Erin O'Toole (kiri), dan pemimpin Partai Liberal, Justin Trudeau (kanan), dalam debat pemilu Kanada menggunakan bahasa Perancis pada Rabu (8/9/2021) di Gatineau, Quebec.THE CANADIAN PRESS/JUSTIN TANG via AP Pemimpin Partai Konservatif, Erin O'Toole (kiri), dan pemimpin Partai Liberal, Justin Trudeau (kanan), dalam debat pemilu Kanada menggunakan bahasa Perancis pada Rabu (8/9/2021) di Gatineau, Quebec.
Para pemimpin faksi-faksi yang lebih kecil, seperti Jagmeet Singh dari Partai Demokrat Baru yang berhaluan kiri, Yves-Francois Blanchet dari separatis Blok Quebecois, dan Annamie Paul dari Partai Hijau juga berkampanye di daerah pemilihan masing-masing pada hari terakhir ini.

Hasil pemilu Kanada pada 20 September tidak dapat diprediksi, karena dua partai utama yang memerintah negara itu sejak konfederasinya pada 1867 bersaing ketat.

Baca juga: Pemilu Kanada, PM Justin Trudeau Terancam Kalah dari Pemula

Sekitar 31 persen responden survei mengatakan bahwa mereka berniat untuk memilih keduanya.

Jika tidak ada yang memenangi mayoritas mutlak dari 338 kursi House of Commons, maka hasil pemilu Kanada akan ditentukan oleh partai dengan pluralitas kursi untuk membentuk pemerintahan minoritas kelima Kanada sejak 2004.

Prediksi hasil pemilu Kanada 2021

"Partai Liberal memiliki sedikit keunggulan, jadi pemilihan ini mungkin akan sia-sia," kata Daniel Beland, profesor politik di Universitas McGill di Montreal kepada AFP.

Trudeau yakin orang Kanada akan menghargai penanganannya yang bagus terhadap pandemi dan peluncuran vaksin yang lancar, sehingga dapat meraih mayoritas kuat yang akan memungkinkannya meloloskan agenda tanpa dukungan oposisi.

Namun, kampanye itu tidak berjalan seperti yang direncanakan untuk sang perdana menteri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-814 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Kharkiv | Drone Ukraina Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-814 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Kharkiv | Drone Ukraina Tewaskan 2 Orang

Global
Serang Israel, Hezbollah Gunakan Senjata Baru Ini

Serang Israel, Hezbollah Gunakan Senjata Baru Ini

Global
Tanggapi Pertemuan Putin-Xi Jinping, Gedung Putih: Bagus untuk Mereka

Tanggapi Pertemuan Putin-Xi Jinping, Gedung Putih: Bagus untuk Mereka

Global
Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Global
Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Global
[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com