Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legenda Tinju Manny Pacquiao Maju Jadi Calon Presiden Filipina, Kebijakan di Laut China Selatan Mungkin Berubah

Kompas.com - 20/09/2021, 07:10 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

MANILA, KOMPAS.com - Majunya legenda tinju Manny Pacquiao sebagai presiden di Filipina pada Minggu (19/9/2021), mungkin berimplikasi pada hotspot geopolitik Laut Cina Selatan.

Hal itu mengingat pada Juni, Pacquiao, yang sekarang menjadi senator, menuduh Presiden Rodrigo Duterte yang akan keluar dari jabatannya, lemah terhadap ketegasan China di jalur perairan yang diperebutkan itu.

Baca juga: Bintang Tinju Manny Pacquiao Dicalonkan Jadi Presiden Filipina 2022

Dalam beberapa tahun terakhir, China membangun pangkalan militer di atas terumbu karang di dekat Filipina, mengabaikan putusan pengadilan internasional terhadap klaim ekspansifnya atas hampir seluruh laut, yang merupakan jalur perdagangan internasional yang vital.

Atlet terkenal itu menerima nominasi dari sekutu politik di faksinya dari Partai PDP-Laban, partai yang berkuasa saat ini di pemerintahan Filipina.

"Saya seorang petarung, dan saya akan selalu menjadi petarung di dalam dan di luar ring," kata Pacquiao dalam pidatonya, Minggu (19/9/2921) melansir Newsweek.

"Saya menerima pencalonan sebagai calon presiden Republik Filipina."

Baca juga: China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan

Banyak orang di Filipina mengkritik Duterte karena tidak menindak operasi militer, penjaga pantai, dan kapal penangkap ikan dari China di perairan yang diperebutkan.

Duterte mengatakan menghadapi Beijing tentang masalah ini tidak akan menghasilkan apa-apa, dan bahwa negara itu punya "utang besar" kepada China dalam hal lain.

Pada Juni, Duterte menepis kritik Pacquiao, menyebut pengetahuan kebijakan luar negeri pejuang itu "dangkal."

Atas tudingan itu Pacquiao menjawab, "Saya orang Filipina menyuarakan apa yang perlu dikatakan untuk membela apa yang telah diputuskan sebagai hak kami."

Duterte dicegah oleh konstitusi Filipina untuk menduduki masa jabatan kedua sebagai presiden tahun depan, ketika masa jabatan enam tahunnya berakhir.

Fraksinya dari PDP-Laban mencalonkannya sebagai wakil presiden dalam pemilihan berikutnya. Langkah ini dikritik oleh banyak orang sebagai upaya Duterte untuk mempertahankan kekuasaan.

Baca juga: Rangsang Perekonomian, Filipina Berencana Longgarkan Pembatasan Covid-19

Faksi pemimpin yang akan habis jabatannya itu sebelumnya menominasikan ajudan Duterte, Christopher "Bong" Go, untuk mencalonkan diri sebagai presiden beberapa hari sebelum Pacquiao mengumumkan pencalonannya.

Go menolak nominasi.

Pacquiao, sudah diperkirakan akan mencalonkan diri, membuntuti pesaing presiden lainnya dalam pemungutan suara. Sementara orang Filipina secara konsisten mendukung putri Duterte, Sara Duterte-Carpio.

Pacquiao adalah salah satu petinju paling terkenal dalam sejarah dan satu-satunya yang memegang kejuaraan dalam empat dekade berbeda.

Pertarungannya melawan sesama ikon tinju Floyd Mayweather Jr. pada 2015 memecahkan rekor bayar per tayang di AS, dengan sekitar 4,6 juta pembelian menghasilkan pendapatan lebih dari 400 juta dollar AS (Rp 5,6 triliun).

Baca juga: Filipina Mulai Uji Coba Penguncian Lokal Covid-19 di Ibu Kota meski Infeksi Masih TInggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com