MANILA, KOMPAS.com – Menteri Kesehatan Filipina Francisco Duque membantah dugaan korupsi dana penanganan Covid-19 di negara tersebut.
Sebelumnya, auditor negara tersebut mengumumkan adanya “kecacatan” dalam anggaran penanganan Covid-19 Filipina senilai 67,3 miliar peso (Rp 19 triliun).
Dugaan tersebut membuat Filipina ramai karena negara tersebut tengah perjuangan mereka melawan salah satu wabah virus corona terburuk di Asia.
Baca juga: Derita Warga Filipina Saat Lockdown, Beli Gas Masak Pun Tak Ada Uang
Duque mengatakan, kementeriannya berjanji untuk menghitung setiap peso dari anggaran tersebut sebagaimana dilansir Al Arabiya.
“Anda akan yakin bahwa tidak ada uang yang dikorupsi. Tidak ada yang dicuri. Saya yakin akan hal itu,” kata Duque kepada radio DZMM, Sabtu (13/8/2021).
Kementerian Kesehatan Filipina mengatakan, pihaknya akan memberikan penjelasan, termasuk dokumen yang diperlukan, kepada auditor negara pekan depan, menjelang tenggat waktu 27 September.
Dengan lebih dari 1,71 juta infeksi dan 29.838 kematian, Filipina memiliki kasus dan kematian akibat Covid-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Indonesia.
Baca juga: Varian Delta Merajalela, Filipina Terapkan Lockdown yang Lebih Ketat
Wilayah ibu kota Filipina, Manila, yang merupakan rumah bagi lebih dari 13 juta orang, masih berada di bawah lockdown ketat untuk menahan penyebaran varian delta.
Di sisi lain, baru sekitar 11 persen dari 110 juta penduduk negara itu yang sudah diberi vaksin lengkap.
Hampir seperempat dari 1.291 rumah sakit di Filipina berada pada tingkat risiko kritis, dengan tingkat keterisian kasur rumah sakit di atas 85 persen.
Rumah sakit kecil di dekat wilayah ibu kota semakin kewalahan oleh lonjakan kasus.
Direktur medis di salah satu rumah sakit di kota Binan, Melbril Alonte, mengatakan rumah sakitnya terpaksa merawat 100 hingga 200 pasien. Padahal tempat tidurnya hanya ada 50.
Baca juga: Karena Informasi Palsu, Ribuan Orang Menyerbu Situs Vaksinasi Filipina
“Kenyataan yang menyedihkan adalah pasien terus meningkat dan tidak ada tanda-tanda akan mereda,” kata Alonte.
Dia menambahkan bahwa perawat dan dokter di fasilitas itu sampai sakit karena kelelahan.
Serikat perawat Filipina, Filipino Nurses United, melaporkan lusinan perawat berpotensi mengundurkan diri karena tunjangan risiko mereka belum dibayar selama berbulan-bulan.
Sekretaris Jenderal Filipino Nurses United Jocelyn Andamo mengatakan kepada Reuters bahwa para petugas kesehatan akan mengadakan protes nasional pekan depan.
Baca juga: Petinju Filipina Ini Ingin Bangkit dari Kemiskinan lewat Medali Perak Olimpiade
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.