Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Filipina Bantah Dugaan Korupsi Dana Penanganan Covid-19

Kompas.com - 15/08/2021, 06:25 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Arabiya

MANILA, KOMPAS.com – Menteri Kesehatan Filipina Francisco Duque membantah dugaan korupsi dana penanganan Covid-19 di negara tersebut.

Sebelumnya, auditor negara tersebut mengumumkan adanya “kecacatan” dalam anggaran penanganan Covid-19 Filipina senilai 67,3 miliar peso (Rp 19 triliun).

Dugaan tersebut membuat Filipina ramai karena negara tersebut tengah perjuangan mereka melawan salah satu wabah virus corona terburuk di Asia.

Baca juga: Derita Warga Filipina Saat Lockdown, Beli Gas Masak Pun Tak Ada Uang

Duque mengatakan, kementeriannya berjanji untuk menghitung setiap peso dari anggaran tersebut sebagaimana dilansir Al Arabiya.

“Anda akan yakin bahwa tidak ada uang yang dikorupsi. Tidak ada yang dicuri. Saya yakin akan hal itu,” kata Duque kepada radio DZMM, Sabtu (13/8/2021).

Kementerian Kesehatan Filipina mengatakan, pihaknya akan memberikan penjelasan, termasuk dokumen yang diperlukan, kepada auditor negara pekan depan, menjelang tenggat waktu 27 September.

Dengan lebih dari 1,71 juta infeksi dan 29.838 kematian, Filipina memiliki kasus dan kematian akibat Covid-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Indonesia.

Baca juga: Varian Delta Merajalela, Filipina Terapkan Lockdown yang Lebih Ketat

Wilayah ibu kota Filipina, Manila, yang merupakan rumah bagi lebih dari 13 juta orang, masih berada di bawah lockdown ketat untuk menahan penyebaran varian delta.

Di sisi lain, baru sekitar 11 persen dari 110 juta penduduk negara itu yang sudah diberi vaksin lengkap.

Hampir seperempat dari 1.291 rumah sakit di Filipina berada pada tingkat risiko kritis, dengan tingkat keterisian kasur rumah sakit di atas 85 persen.

Rumah sakit kecil di dekat wilayah ibu kota semakin kewalahan oleh lonjakan kasus.

Direktur medis di salah satu rumah sakit di kota Binan, Melbril Alonte, mengatakan rumah sakitnya terpaksa merawat 100 hingga 200 pasien. Padahal tempat tidurnya hanya ada 50.

Baca juga: Karena Informasi Palsu, Ribuan Orang Menyerbu Situs Vaksinasi Filipina

“Kenyataan yang menyedihkan adalah pasien terus meningkat dan tidak ada tanda-tanda akan mereda,” kata Alonte.

Dia menambahkan bahwa perawat dan dokter di fasilitas itu sampai sakit karena kelelahan.

Serikat perawat Filipina, Filipino Nurses United, melaporkan lusinan perawat berpotensi mengundurkan diri karena tunjangan risiko mereka belum dibayar selama berbulan-bulan.

Sekretaris Jenderal Filipino Nurses United Jocelyn Andamo mengatakan kepada Reuters bahwa para petugas kesehatan akan mengadakan protes nasional pekan depan.

Baca juga: Petinju Filipina Ini Ingin Bangkit dari Kemiskinan lewat Medali Perak Olimpiade

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com