Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Informasi Palsu, Ribuan Orang Menyerbu Situs Vaksinasi Filipina

Kompas.com - 07/08/2021, 18:48 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

 

MANILA, KOMPAS.com - Ribuan orang membanjiri pusat vaksinasi Covid-19 Filipina pada Jumat (6/8/2021), menyusul laporan palsu bahwa penduduk yang tidak divaksinasi tidak dapat menerima bantuan moneter.

Mereka juga disebut akan dibatasi di rumah
selama penguncian dua minggu.

Menurut AP, pejabat setempat menempatkan ibu kota Filipina, Manila, dalam penguncian hingga 20 Agustus dalam upaya menghentikan penyebaran virus corona.

Ini terjadi ketika kota itu mengalami lonjakan infeksi.

Tiga wilayah lainnya ditempatkan di bawah pembatasan penguncian hingga 15 Agustus.

Baca juga: Jennifer Aniston: Setiap Orang Wajib Memberi Tahu Status Vaksinasi Covid-19-nya

Penduduk setempat pun mulai berbondong-bondong datang ke pusat vaksinasi, sehari sebelum penguncian setelah informasi yang salah ini menyebar.

Informasi palsu ini mengklaim bahwa mereka dapat kehilangan bantuan hingga 20 dollar AS atau bisa dibatasi ke rumah mereka jika mereka tidak disuntik.

Kerumunan orang menghadapi antrean yang membentang beberapa blok dan lalu lintas saat mereka berbondong-bondong ke pusat vaksinasi di Manila, Las Pinas, dan Antipolo.

Banyak orang muncul tanpa mendaftar untuk pengambilan gambar.

Hampir 22.000 orang dilaporkan mengantre di pusat vaksinasi di Manila sebelum fajar.

Beberapa kelompok terpaksa "menghilangkan barikade dengan gaduh", sehingga polisi dipanggil untuk menghentikan vaksinasi dan meminta orang-orang untuk kembali ke rumah.

Baca juga: Jepang Akan Viralkan Tes Antigen saat Tingkat Vaksinasi Covid-19 Masih Rendah

"Kami tidak dapat membiarkan program imunisasi nasional kami menjadi peristiwa penyebaran super, terutama mengingat ancaman yang ditimbulkan oleh varian delta," kata Departemen Kesehatan tentang gangguan tersebut.

Pejabat setempat juga dilaporkan mendesak warga untuk waspada terhadap informasi yang salah.

Mereka juga menyarankan untuk mematuhi pengumuman yang dibuat sumber-sumber pemerintah.

Pemerintah mengklaim bahwa penduduk yang tidak divaksinasi akan diizinkan meninggalkan rumah mereka jika terjadi keadaan darurat medis atau jika mereka perlu membeli barang-barang penting.

Baca juga: Sultan Kelantan di Malaysia Jadikan Istananya Tempat Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Filipina meluncurkan kampanye vaksinasi pada bulan Maret.

Sejak itu telah, pemerintah telah memvaksinasi sepenuhnya hampir 10,2 juta warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com