Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Myanmar Gunakan Warga Desa sebagai Tameng Hidup Lawan Pemberontak

Kompas.com - 06/06/2021, 22:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Satu unit batalyon infanteri militer Myanmar memanfaatkan 17 warga sipil sebagai pengangkut barang untuk mencegah Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) menyerang.

Satu unit batalyon infanteri militer Myanmar tersebut bermarkas di Kotapraja Putao, Negara Bagian Kachin.

Baca juga: Bentrokan Terbaru di Myanmar 20 Orang Tewas, Total 845 Sejak Kudeta

Melansir The Irrawaddy, salah satu warga sipil yang digunakan sebagai tameng hidup tersebut adalah administrator desa Suan Pi Yang.

Rute dari Putao ke Suan Pi Yang telah menjadi lokasi bentrokan berulang antara pasukan KIA dan pasukan junta militer Myanmar.

Seorang warga Putao U Bum Sha Gawng mengatakan, tentara Myanmar menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup karena takut akan adanya serangan dari pemberontak ketika dalam perjalanan.

Baca juga: Tentara Myanmar Bentrok dengan Warga Desa, 3 Orang Tewas

“Mereka juga menyita kendaraan pribadi yang digunakan warga sipil untuk mengangkut barang dan ditumpangi bersama penduduk desa,” kata U Bum Sha Gawng.

Sekitar 30 tentara Myanmar menangkap 17 penduduk desa pada Jumat (4/6/2021) pagi waktu setempat.

Para penduduk tersebut ditangkap tentara Myanmar dengan dalih para tentara mengaku perlu berbicara dengan mereka.

Baca juga: Bermodal Senjata Rakitan, Rakyat Myanmar Pilih Bertempur Lawan Junta Militer

Ke-17 penduduk tersebut akhirnya dibebaskan setelah para tentara mencapai Batalyon Infanteri 138.

Sejumlah penduduk desa mengatakan, tentara Myanmar tidak lagi menggunakan kendaraan militer dan memilih mobil sipil sebagai gantinya.

Bahkan, kendaraan sipil tersebut dipakai tentara Myanmar untuk perjalanan di dalam kota Putao.

Pertempuran antara tentara Myanmar dengan KIA telah meningkat sejak militer melakukan kudeta pada 1 Februari.

Baca juga: Perwakilan ASEAN Dikabarkan Segera Menemui Junta Militer Myanmar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com