Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tentara Myanmar Gunakan Warga Desa sebagai Tameng Hidup Lawan Pemberontak

NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Satu unit batalyon infanteri militer Myanmar memanfaatkan 17 warga sipil sebagai pengangkut barang untuk mencegah Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) menyerang.

Satu unit batalyon infanteri militer Myanmar tersebut bermarkas di Kotapraja Putao, Negara Bagian Kachin.

Melansir The Irrawaddy, salah satu warga sipil yang digunakan sebagai tameng hidup tersebut adalah administrator desa Suan Pi Yang.

Rute dari Putao ke Suan Pi Yang telah menjadi lokasi bentrokan berulang antara pasukan KIA dan pasukan junta militer Myanmar.

Seorang warga Putao U Bum Sha Gawng mengatakan, tentara Myanmar menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup karena takut akan adanya serangan dari pemberontak ketika dalam perjalanan.

“Mereka juga menyita kendaraan pribadi yang digunakan warga sipil untuk mengangkut barang dan ditumpangi bersama penduduk desa,” kata U Bum Sha Gawng.

Sekitar 30 tentara Myanmar menangkap 17 penduduk desa pada Jumat (4/6/2021) pagi waktu setempat.

Para penduduk tersebut ditangkap tentara Myanmar dengan dalih para tentara mengaku perlu berbicara dengan mereka.

Ke-17 penduduk tersebut akhirnya dibebaskan setelah para tentara mencapai Batalyon Infanteri 138.

Sejumlah penduduk desa mengatakan, tentara Myanmar tidak lagi menggunakan kendaraan militer dan memilih mobil sipil sebagai gantinya.

Bahkan, kendaraan sipil tersebut dipakai tentara Myanmar untuk perjalanan di dalam kota Putao.

Pertempuran antara tentara Myanmar dengan KIA telah meningkat sejak militer melakukan kudeta pada 1 Februari.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/06/220000170/tentara-myanmar-gunakan-warga-desa-sebagai-tameng-hidup-lawan-pemberontak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke