Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jutaan Nyamuk Kembali Menyerang Ibu Kota Argentina...

Kompas.com - 26/02/2024, 16:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ibu kota Argentina, Buenos Aires kembali diserang jutaan nyamuk pada pekan terakhir Februari 2024.

Ini merupakan serangan nyamuk kedua setelah kondisi serupa pernah terjadi pada pergantian tahun baru 2024.

Para ahli memperingatkan, serangan jutaan nyamuk masih akan terjadi dalam beberapa minggu ke depan, mengingat umur nyamuk yang mencapai 20 hari.

Namun, jika terjadi curah hujan tambahan, besar kemungkinan serangan nyamuk itu akan bertahan lebih lama.

Kondisi ini dikhawatirkan akan meningkatkan potensi penyakit demam berdarah di kota tersebut.

Baca juga: Situs Fosil Langka di Argentina Ungkap Pemandangan Hari-hari Akhir Dinosaurus Sebelum Punah

Serangan nyamuk Aedes albifasciatus

Dibertikan El Pais, kota Buenos Aires wilayah di sekitarnya diserang oleh jutaan nyamuk Aedes albifasciatus yang dikenal sebagai nyamuk banjir.

Aedes albifasciatus kerap diidentifikasi sebagai spesies yang berperan dalam penyebaran penyakit demam berdarah atau chikungunya.

Spesies ini berasal dari famili Culicidae dan ordo Diptera yang diketahui memiliki sifat antropofilik dan multiple feeding.

Nyamuk ini tersebar sangat luas di Argentina, mulai dari selatan, di provinsi Tierra del Fuego, hingga utara negara tersebut.

Baca juga: Argentina Kerahkan Pesawat Tangker untuk Padamkan Api akibat Pria Bikin Kopi

Ahli biologi sekaligus peneliti di Dewan Riset Ilmiah dan Teknis Nasional (CONICET) Sylvia Fischer mengatakan, nyamuk Aedes albifasciatus dapat bertahan selama periode kekeringan yang lama dan menetas ketika air dari curah hujan menumpuk.

“Sejumlah besar telur telah terkumpul. Ketika hujan mulai terjadi terus-menerus, telur-telur ini menetas secara bersamaan, larva berkembang secara bersamaan," kata Sylvia.

Serbuan jutaan nyamuk Aedes albifasciatus bisa terjadi kapan saja. Serangan nyamuk betina bahkan bisa sangat agresif ketika menggigit manusia.

Saat ini, para ahli sedang mempelajari hubungan spesies tersebut dengan ensefalitis kuda, penyakit yang pernah menyebabkan wabah pada kuda dan menyebabkan setidaknya 12 infeksi pada manusia, setelah lebih dari dua dekade tidak tercatat.

Baca juga: Simak, Ini Golongan Darah Favorit Nyamuk

Penyebab serangan nyamuk di Argentina

Invasi nyamuk Aedes albifasciatus d Ibu Kota Argentina disebabkan karena hujan yang terjadi di wilayah tersebut.

Hujan deras yang terus mengguyur kota itu mengakibatkan banjir dan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak serangga bersayap itu.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengapa Presiden Iran Ikut Meresmikan Bendungan di Negara Azerbaijan?

Mengapa Presiden Iran Ikut Meresmikan Bendungan di Negara Azerbaijan?

Tren
Kasus Vina Cirebon, Nirbhaya New Delhi, dan 'No Viral No Justice'

Kasus Vina Cirebon, Nirbhaya New Delhi, dan "No Viral No Justice"

Tren
Kisah Ayah-Anak Berlayar ke Titik Terpencil di Dunia, Ombak dan Badai Bukan Bahaya Terbesar

Kisah Ayah-Anak Berlayar ke Titik Terpencil di Dunia, Ombak dan Badai Bukan Bahaya Terbesar

Tren
Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Tren
Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Tren
Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Tren
Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Tren
Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Tren
6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

Tren
Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Tren
Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Tren
Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Tren
Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com