Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Geologi Ungkap Alasan Gempa M 5,7 di Banten Terasa Kuat

Kompas.com - 26/02/2024, 14:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan 5,7 menggucang perairan selatan Provinsi Banten pada Minggu (25/2/2024) pukul 20.07 WIB.

Getaran gempa terasa hingga ke berbagai wilayah, mulai dari Bandung hingga Jakarta.

Diketahui, pusat gempa berlokasi di laut pada jarak 96 kilometer arah barat daya Bayah, Banten pada kedalaman 43 kilometer.

Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi itu termasuk jenisdangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Banten.

Baca juga: Analisis BMKG Terkait Gempa M 5,7 yang Mengguncang Banten

Alasan efek guncangan terasa kuat

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan pemicu efek guncangan gempa M5,7 di Banten yang terasa kuat hingga ke Jakarta dan Bandung.

Menurut Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, efek kuat guncangan gempa di Banten disebabkan adanya endapan kuarter dan batuan tersier yang mengalami pelapukan.

"Wilayah bagian selatan Kabupaten Pandeglang, Lebak, dan Sukabumi tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus lebih ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan nonstruktural," ucapnya, dilansir dari Antara, Senin (26/2/2024).

Setelah diguncang gempa M 5,7, wilayah tersebut juga mengalami gempa susulan pada pukul 22.04 WIB dengan kekuatan M 5,1.

Selain endapan kuarter, kuatnya guncangan gempa di Banten juga dipicu oleh morfologi daerah tersebut.

Baca juga: Benarkah Pesawat Saat Terbang Tak Bisa Selamat dari Gempa dan Tsunami?

Umumnya, daerah tersebut merupakan dataran, dataran bergelombang, dan perbukitan bergelombang hingga terjal.

Sementara, wilayah pantainya secara umum tersusun oleh tanah sedang (kelas D) dan tanah lunak (kelas E).

Wafid menjelaskan, daerah tersebut pada umumnya tersusun oleh batuan berumur tersier berupa batuan sedimen (batu pasir, batu lempung, batu lanau, batu gamping) dan batuan rombakan gunung api, serta endapan kuarter.

Endapan kuarter ini berupa aluvial pantai, aluvial sungai, batuan rombakan gunung api muda dan setempat aluvial rawa.

Diketahui, sebagian batuan berumur tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut, telah mengalami pelapukan.

Baca juga: 8 Negara Paling Sering Gempa 30 Tahun Terakhir, Indonesia Nomor 2

Penyebab gempa di Banten

Lebih lanjut, Wafid menyampaikan bahwa gempa Banten disebabkan karena aktivitas zona penunjaman dengan mekanisme sesar naik berarah relatif barat laut - tenggara.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com