Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarang Diketahui, Ini 5 Cara Kucing Berkomunikasi Satu Sama Lain

Kompas.com - 26/02/2024, 13:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Hewan peliharaan, termasuk juga kucing, memiliki cara untuk dapat berkomunikasi satu sama lain.

Namun tentunya berbeda dengan bagaimana cara manusia melakukannya. Bentuk komunikasi hewan peliharaan ini juga bisa dalam berbagai bentuk.

Umumnya, kucing berkomunikasi dengan menggunakan suara, gerakan ekor, berkedip, menggunakan pose tubuh, hingga menggosokan tubuh.

Baca juga: Kucing Termasuk Hewan yang Tidak Bisa Merasakan Rasa Manis, Mengapa Demikian?


Berikut ini adalah beberapa cara kucing berkomunikasi satu sama lain:

1. Menggunakan bahasa tubuh

Dilansir dari laman PetMD, salah satu cara kucing berkomunikasi adalah dengan menggunakan mata, telinga, ekor dan postur tubuh secara keseluruhan.

Salah satu contoh kucing berkomunikasi satu sama lain adalah dengan kontak mata. Jika kucing Anda menatap kucing lain dan berkedip, itu tanda ia menerima pendekatan dan perhatiannya.

Atau ketika kucing Anda mendekati kucing lain yang disukainya, ujung ekornya mungkin bengkok ke depan. Namun akan menunjukkan perilaku agresif jika merasa terancam.

Baca juga: Alasan Kucing Sering Menjilati Kaki Depannya Setelah Makan

2. Melalui kontak fisik

Kucing juga memiliki kebiasaan saling menyapa melalui sentuhan hidung. Mereka menunjukkan kasih sayang dengan menggosokkan kepala mereka satu sama lain dan di sepanjang sisi tubuh mereka.

Kadang-kadang kucing bahkan mengaitkan ekornya dan menggosokkannya. kontak pilihan mereka biasanya adalah kepala dan sepanjang sisi tubuh mereka.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Anda Tidak Boleh Memarahi Kucing Peliharaan

3. Menggunakan suara

Kucing menggunakan suara mengeong atau mendengkur saat menyapa satu sama lain, bahkan ketika hendak berkomunikasi dengan keluarga manusianya.

Misalnya dengan suara bergumam yang biasanya digunakan untuk salam, perhatian, pengakuan, dan persetujuan.

Saat kucing merasa takut, ia mungkin menggeram atau mendesis untuk memberitahu kucing lain agar menjauh atau meninggalkannya sendirian.

Baca juga: 8 Tanda Kucing Peliharaan Anda Sedang Depresi dan Cara Mengatasinya

4. Menggunakan aroma khusus

Dilansir dari laman International Cat Care, saat kucing bergesekan satu sama lain, mereka menyimpan feromon dan minyak dari kelenjar aroma yang terletak di dahi, pipi, dan dagu.

Kucing yang bergesekan satu sama lain membantu bertukar aroma dan mungkin mendorong perilaku afiliatif.

Hal tersebut merupakan bentuk komunikasi untuk memberitahu bahwa mereka saling menerima satu sama lain.

Baca juga: Amankah Memberi Makan Kucing Peliharaan dengan Sayuran?

5. Menggunakan urine

Menyemprotkan urine juga menjadi salah satu bentuk komunikasi kencing pada kucing lain. Hal itu dilakukan untuk menandai wilayah.

Hal itu juga memberikan pesan kepada kucing lain dalam satu koloni atau di dekatnya, dan juga membawa sinyal lain seperti penerimaan seksual di lingkungannya.

Fakta bahwa kucing tampak sangat tertarik dengan bau urine dari kucing 'asing' adalah bukti pentingnya urine dalam memberi sinyal di antara mereka.

Baca juga: Kisah Kucing Oyen 2 Kali Tersangkut Dinding, Diselamatkan Damkar

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Benarkah Ratu ELizabeth II Menganugerahkan gelar Kesatria untuk Seekor Kucing?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com