Pada tahun 2014, SWAPO kembali memenangkan suara dan menempatkan Hage Geingob sebagai presiden. Dia pun menjalani periode kepemimpinan kedua pada 2019.
Baca juga: Puluhan Pengacara Afrika Selatan Bersiap Gugat AS dan Inggris atas Kejahatan Perang di Palestina
Dikutip dari dokumen PBB, Hage Geingob menjalankan negaranya dengan kebijakan yang memberi jaring pengaman sosial bagi warganya. Kebijakan ini berkontribusi menurunkan angka kemiskinan sebesar 52 persen pada 1993-2015.
Namibia di bawah kekuasaannya juga menerapkan undang-undang yang mendorong perwakilan perempuan di pemerintahan.
Negara tersebut juga terlibat dalam operasi perdamaian PBB dan menjalin kemitraan dengan Uni Afrika.
Hage juga mendorong upaya mengatasi perubahan iklim dengan menerapkan Perjanjian Paris 2015.
Tak haya itu, pemerintahan Hage juga mendorong adanya tindakan tegas atas pendudukan Israel di Palestina, referendum di Sahara Barat yang masih disengketakan di Afrika, dan pencabutan sanksi terhadap Kuba atas demo anti-pemerintah.
Dilansir dari media lokal New Era Live, Hage juga dipuji karena kebijakannya yang mampu menghadapi pandemi Covid-19.
Baca juga: Kronologi Pilot British Airways Diculik Saat Singgah Sebentar di Afrika Selatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.