Bahkan, dalam kasus parah, gejala alergi mungkin berkembang menjadi anafilaksis, reaksi yang parah dan berpotensi mengancam nyawa.
Guna mencegah kondisi ini, satu-satunya cara adalah memastikan alergi dengan menjalani tes alergen dari dokter.
Baca juga: 10 Manfaat dan Efek Samping Jamu Kunyit Asam, Apa Saja?
Jambu biji merupakan buah kaya serat yang membantu melancarkan sistem pencernaan sekaligus mencegah sembelit atau sulit buang air besar.
Kendati demikian, dilansir dari Times of India, asupan jambu biji berlebihan justru dapat mengacaukan saluran pencernaan.
Efek samping jambu biji ini kerap menyerang seseorang yang menderita sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS).
IBS adalah gangguan pada usus besar dengan beberapa gejala umum, seperti sakit perut, kram perut, kembung, diare, atau sembelit.
Penderita IBS perlu menghindari makanan dengan kandungan FODMAP atau sumber karbohidrat berantai pendek, yaitu fermentable oligosakarida, disakarida, monosakarida, serta poliol.
Jambu biji sendiri tergolong monosakarida, makanan dengan sumber karbohidrat utama berupa fruktosa.
Untuk itu, mengonsumsi buah ini berpotensi memperburuk gejala sindrom iritasi usus besar dan memicu sakit perut.
Baca juga: 5 Efek Samping Jeruk, Salah Satunya Perburuk Gejala Asam Lambung
Dilansir dari MedicineNet, ekstrak jambu biji dan daunnya dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Sayangnya, manfaat ini justru dapat menjadi bumerang bagi orang dengan kadar gula darah tinggi atau penderita diabetes.
Pasien diabetes yang tengah merutinkan pengobatan perlu berhati-hati saat mengonsumsi ekstrak daun maupun buah jambu biji.
Sebab, konsumsi obat-obatan diabetes bersama dengan jambu biji dikhawatirkan dapat mengganggu kinerja obat dan kadar glukosa darah.
Selain itu, bagi orang yang akan menjalani prosedur operasi, sebaiknya hindari konsumsi jambu biji karena berpotensi menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan risiko perdarahan.
Baca juga: 4 Efek Samping Jeruk Nipis, Ada Potensi Gigi Berlubang jika Berlebihan