KOMPAS.com - Jagung muda atau putren kerap menghiasi aneka hidangan khas Indonesia, seperti capcai, sup, tumisan, dan sebagainya.
Bahan pangan ini sebenarnya merupakan tanaman jagung yang dipanen saat masih belum mengeluarkan biji.
Kendati termasuk tanaman muda, putren tak kalah bermanfaat dari jagung biasa. Bahkan, dibanding jagung yang kerap menjadi pengganti nasi, putren memiliki kandungan kalori lebih rendah.
Dilansir dari laman Livestrong, setengah cangkir jagung muda atau baby corn mengandung 25 kalori, berbeda dengan jagung kuning yang memuat lebih dari 60 kalori.
Putren juga kaya akan nutrisi, seperti vitamin A dan vitamin C yang membantu memperkuat sistem kekebalan, sehingga tubuh tidak mudah jatuh sakit.
Lantas, adakah efek sampingh jagung muda alias putren?
Baca juga: 3 Efek Samping Makan Telur Setiap Hari, Berapa Batas Amannya?
Jagung muda atau putren umumnya bermanfaat jika dikonsumsi dalam jumlah sedang. Konsumsi berlebihan akan memicu beberapa efek samping bagi kesehatan.
Namun, efek samping jagung muda juga dapat dirasakan oleh beberapa orang, meski hanya dimakan dalam jumlah sedikit.
Berikut sejumlah potensi efek samping jagung muda:
Dikutip dari laman Health Shots, kandungan serat yang tinggi pada putren membantu menyehatkan saluran pencernaan dengan melancarkan buang air besar.
Kandungan ini juga memberikan rasa kenyang lebih, sehingga cocok bagi orang yang ingin mengontrol nafsu makan.
Sayangnya, terlalu banyak mengonsumsi makanan kaya serat dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare.
Oleh karena itu, pastikan untuk mengontrol asupan putren dalam bentuk olahan apa pun agar tidak terlalu berlebihan.
Baca juga: 4 Efek Saat Mengonsumsi Jagung Setiap Hari bagi Tubuh
Sama seperti bahan makanan lain, jagung muda atau putren dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang.