Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Efek Samping Jagung Muda alias Putren, Apa Saja?

KOMPAS.com - Jagung muda atau putren kerap menghiasi aneka hidangan khas Indonesia, seperti capcai, sup, tumisan, dan sebagainya.

Bahan pangan ini sebenarnya merupakan tanaman jagung yang dipanen saat masih belum mengeluarkan biji.

Kendati termasuk tanaman muda, putren tak kalah bermanfaat dari jagung biasa. Bahkan, dibanding jagung yang kerap menjadi pengganti nasi, putren memiliki kandungan kalori lebih rendah.

Dilansir dari laman Livestrong, setengah cangkir jagung muda atau baby corn mengandung 25 kalori, berbeda dengan jagung kuning yang memuat lebih dari 60 kalori.

Putren juga kaya akan nutrisi, seperti vitamin A dan vitamin C yang membantu memperkuat sistem kekebalan, sehingga tubuh tidak mudah jatuh sakit.

Lantas, adakah efek sampingh jagung muda alias putren?

Efek samping jagung muda

Jagung muda atau putren umumnya bermanfaat jika dikonsumsi dalam jumlah sedang. Konsumsi berlebihan akan memicu beberapa efek samping bagi kesehatan.

Namun, efek samping jagung muda juga dapat dirasakan oleh beberapa orang, meski hanya dimakan dalam jumlah sedikit.

Berikut sejumlah potensi efek samping jagung muda:

1. Masalah pencernaan

Dikutip dari laman Health Shots, kandungan serat yang tinggi pada putren membantu menyehatkan saluran pencernaan dengan melancarkan buang air besar.

Kandungan ini juga memberikan rasa kenyang lebih, sehingga cocok bagi orang yang ingin mengontrol nafsu makan.

Sayangnya, terlalu banyak mengonsumsi makanan kaya serat dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare.

Oleh karena itu, pastikan untuk mengontrol asupan putren dalam bentuk olahan apa pun agar tidak terlalu berlebihan.

Sama seperti bahan makanan lain, jagung muda atau putren dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang.

Dilansir dari Only My Health, mengonsumsi putren dapat menimbulkan alergi dengan gejala berupa ruam pada kulit, pembengkakan selaput lendir, muntah-muntah, dan lain-lain.

Reaksi alergi pada beberapa orang ini umumnya berasal dari kandungan protein tertentu yang ada pada jagung muda.

Bahkan, tak jarang, penderita mengalami serangan sesak napas dan anafilaksis atau reaksi alergi akut setelah mengonsumsi jagung muda.

Sama seperti jagung kuning, putren adalah biji serealia yang mengandung senyawa bernama asam fitat.

Dikutip dari Healthline, asam fitat memiliki sifat antinutrisi yang berpotensi mengganggu penyerapan mineral makanan, seperti zat besi dan seng.

Gangguan penyerapan mineral tersebut juga berlaku dari makanan atau sumber yang sama dengan asal asam fitat.

Meski tak terlalu berpengaruh pada orang-orang dengan pola makan seimbang, tetapi kondisi ini dapat menjadi masalah serius di negara dengan makanan pokok biji-bijian.

Untungnya, kadar asam fitat dapat dikurangi dengan beberapa cara, termasuk rendaman dan fermentasi.

Adapun cara rumahan paling efektif adalah dengan merendam jagung muda dalam waktu semalaman sebelum dikonsumsi.

4. Risiko tekanan darah tinggi

Jagung muda adalah bahan pangan sehat yang baik untuk sistem peredaran darah, termasuk organ jantung.

Namun, olahan jagung muda dengan tambahan banyak natrium atau garam dikhawatirkan akan berimbas pada sistem kardiovaskular.

Terlalu banyak natrium dalam makanan dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan retensi cairan.

Tekanan darah yang tidak terkontrol meningkatkan risiko penyakit berbahaya, seperti serangan jantung dan stroke.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/16/060000165/4-efek-samping-jagung-muda-alias-putren-apa-saja-

Terkini Lainnya

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Tren
Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke