Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Efek Samping Jagung Muda alias Putren, Apa Saja?

Kompas.com - 16/12/2023, 06:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jagung muda atau putren kerap menghiasi aneka hidangan khas Indonesia, seperti capcai, sup, tumisan, dan sebagainya.

Bahan pangan ini sebenarnya merupakan tanaman jagung yang dipanen saat masih belum mengeluarkan biji.

Kendati termasuk tanaman muda, putren tak kalah bermanfaat dari jagung biasa. Bahkan, dibanding jagung yang kerap menjadi pengganti nasi, putren memiliki kandungan kalori lebih rendah.

Dilansir dari laman Livestrong, setengah cangkir jagung muda atau baby corn mengandung 25 kalori, berbeda dengan jagung kuning yang memuat lebih dari 60 kalori.

Putren juga kaya akan nutrisi, seperti vitamin A dan vitamin C yang membantu memperkuat sistem kekebalan, sehingga tubuh tidak mudah jatuh sakit.

Lantas, adakah efek sampingh jagung muda alias putren?

Baca juga: 3 Efek Samping Makan Telur Setiap Hari, Berapa Batas Amannya?


Efek samping jagung muda

Jagung muda atau putren umumnya bermanfaat jika dikonsumsi dalam jumlah sedang. Konsumsi berlebihan akan memicu beberapa efek samping bagi kesehatan.

Namun, efek samping jagung muda juga dapat dirasakan oleh beberapa orang, meski hanya dimakan dalam jumlah sedikit.

Berikut sejumlah potensi efek samping jagung muda:

1. Masalah pencernaan

Dikutip dari laman Health Shots, kandungan serat yang tinggi pada putren membantu menyehatkan saluran pencernaan dengan melancarkan buang air besar.

Kandungan ini juga memberikan rasa kenyang lebih, sehingga cocok bagi orang yang ingin mengontrol nafsu makan.

Sayangnya, terlalu banyak mengonsumsi makanan kaya serat dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare.

Oleh karena itu, pastikan untuk mengontrol asupan putren dalam bentuk olahan apa pun agar tidak terlalu berlebihan.

Baca juga: 4 Efek Saat Mengonsumsi Jagung Setiap Hari bagi Tubuh

2. Reaksi alergi

Ilustrasi jagung muda atau putren. Sama seperti bahan makanan lain, jagung muda atau putren dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang.SHUTTERSTOCK/ Kritchai7752 Ilustrasi jagung muda atau putren. Sama seperti bahan makanan lain, jagung muda atau putren dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang.

Sama seperti bahan makanan lain, jagung muda atau putren dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang.

Dilansir dari Only My Health, mengonsumsi putren dapat menimbulkan alergi dengan gejala berupa ruam pada kulit, pembengkakan selaput lendir, muntah-muntah, dan lain-lain.

Reaksi alergi pada beberapa orang ini umumnya berasal dari kandungan protein tertentu yang ada pada jagung muda.

Bahkan, tak jarang, penderita mengalami serangan sesak napas dan anafilaksis atau reaksi alergi akut setelah mengonsumsi jagung muda.

Baca juga: 7 Manfaat dan Efek Samping Kangkung jika Dimakan Setiap Hari

3. Penyerapan nutrisi terhambat

Ilustrasi cah jagung muda atau putren.SHUTTERSTOCK/ Riana Ambarsari Ilustrasi cah jagung muda atau putren.

Sama seperti jagung kuning, putren adalah biji serealia yang mengandung senyawa bernama asam fitat.

Dikutip dari Healthline, asam fitat memiliki sifat antinutrisi yang berpotensi mengganggu penyerapan mineral makanan, seperti zat besi dan seng.

Gangguan penyerapan mineral tersebut juga berlaku dari makanan atau sumber yang sama dengan asal asam fitat.

Meski tak terlalu berpengaruh pada orang-orang dengan pola makan seimbang, tetapi kondisi ini dapat menjadi masalah serius di negara dengan makanan pokok biji-bijian.

Untungnya, kadar asam fitat dapat dikurangi dengan beberapa cara, termasuk rendaman dan fermentasi.

Adapun cara rumahan paling efektif adalah dengan merendam jagung muda dalam waktu semalaman sebelum dikonsumsi.

Baca juga: Lebih Renyah dan Sedap, Ketahui 5 Efek Samping Terong Goreng

4. Risiko tekanan darah tinggi

Jagung muda adalah bahan pangan sehat yang baik untuk sistem peredaran darah, termasuk organ jantung.

Namun, olahan jagung muda dengan tambahan banyak natrium atau garam dikhawatirkan akan berimbas pada sistem kardiovaskular.

Terlalu banyak natrium dalam makanan dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan retensi cairan.

Tekanan darah yang tidak terkontrol meningkatkan risiko penyakit berbahaya, seperti serangan jantung dan stroke.

Baca juga: 6 Efek Samping Minum Air Rebusan Jahe dan Serai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com