Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Efek Saat Mengonsumsi Jagung Setiap Hari bagi Tubuh

Kompas.com - 02/10/2023, 12:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jagung adalah biji-bijian sehat yang kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan.

Tanaman bernama ilmiah Zea mays ini dapat diolah menjadi berbagai makanan, seperti marning, popcorn, keripik tortilla, dan bakwan jagung.

Dilansir dari laman Everyday Health, jagung mengandung pati resisten, sejenis serat prebiotik yang berfungsi sebagai makanan bakteri baik penunjang kesehatan saluran pencernaan.

Kandungan pati resisten dalam jagung turut membantu tubuh kenyang lebih lama, sehingga mencegah pola makan berlebihan yang dapat berujung pada obesitas.

Biji-bijian ini juga sangat kaya akan antioksidan dan karotenoid, zat pelindung tubuh dari berbagai masalah kesehatan.

Dua karotenoid dalam jagung, lutein dan zeaksantin, membantu melindungi organ mata dari penyakit serta menjaganya agar tetap sehat.

Lantas, apa saja efek mengonsumsi jagung setiap hari?

Baca juga: 3 Efek Samping Kembang Kol, Salah Satunya Bisa Bikin Perut Kembung


Efek konsumsi jagung setiap hari

Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), secangkir jagung kuning atau setara 145 gram mengandung beberapa nutrisi berikut:

  • 125 kalori
  • 4,7 gram protein
  • 2 gram lemak
  • 27 gram karbohidrat
  • 2,9 gram serat
  • 9 gram gula
  • 3 miligram kalsium
  • 0,75 miligram zat besi
  • 392 miligram kalium
  • 22 miligram natrium.

Dengan kandungan nutrisi yang melimpah, jagung cocok menjadi camilan sehat di berbagai situasi.

Namun, bahan pangan ini dapat menjadi bumerang jika dimakan keliru, seperti dalam jumlah berlebihan.

Berikut sejumlah efek samping jagung:

1. Memengaruhi penyerapan nutrisi

Sama seperti biji-bijian serealia, jagung adalah gandum utuh yang mengandung senyawa bernama asam fitat.

Dikutip dari Healthline, asam fitat memiliki sifat antinutrisi yang berpotensi mengganggu penyerapan mineral makanan, seperti zat besi dan seng.

Gangguan penyerapan mineral tersebut juga berlaku dari makanan atau sumber yang sama dengan asal asam fitat.

Meski tak terlalu berpengaruh pada orang-orang dengan pola makan seimbang, tetapi kondisi ini dapat menjadi masalah serius di negara dengan makanan pokok biji-bijian, termasuk jagung.

Untungnya, kadar asam fitat dapat dikurangi dengan merendam, menumbuhkan kecambah, dan fermentasi.

Adapun cara rumahan paling efektif adalah dengan merendam biji-bijian seperti jagung dalam waktu semalaman sebelum dikonsumsi.

Baca juga: Efek Samping Salak, Sehatkan Jantung tapi Bisa Picu Masalah Pencernaan

2. Paparan mikotoksin

Ilustrasi jagung.UNSPLASH/SHELLEY PAULS Ilustrasi jagung.

Beberapa biji-bijian dan kacang-kacangan rentan terhadap kontaminasi jamur, tak terkecuali jamur.

Pada jagung, jamur berpotensi menghasilkan racun yang dikenal sebagai mikotoksin, yang meliputi fumonisin, aflatoksin, dan trichothecenes.

Meski dapat menyerang semua biji-bijian di seluruh dunia, efek samping keracunan mikotoksin lebih dikaitkan dengan konsumsi jagung yang menjadi makanan pokok.

Konsumsi jagung yang terkontaminasi mikotoksin dalam jumlah besar diduga menjadi faktor risiko kanker dan cacat tabung saraf, cacat lahir yang berakibat pada kecacatan permanen atau kematian.

Selain itu, menurut studi observasional di Afrika Selatan, konsumsi tepung jagung secara teratur dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan.

Di sisi lain, pada April 2004, mikotoksin menyebabkan 125 orang di Kenya meninggal dunia setelah mengonsumsi jagung yang tidak disimpan dengan benar.

Baca juga: 4 Efek Samping Mengonsumsi Berlebihan Ubi Jalar bagi Tubuh

Halaman:

Terkini Lainnya

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com