Dilansir dari laman WebMD, alergi nangka biasanya terjadi pada orang-orang yang sensitif terhadap serbuk sari pohon birch atau betula.
Reaksi alergi tersebut meliputi sensitivitas terhadap apel, almond, wortel, seledri, ceri, dan hazelnut.
Artinya, jika seseorang mengalami gejala mulut gatal atau bibir bengkak saat mengonsumsi makanan tersebut, kemungkinan akan merasakan tanda serupa saat makan nangka.
Baca juga: 3 Efek Samping Rambutan bagi Tubuh, Apa Saja?
Salah satu potensi manfaat buah nangka adalah membantu mengontrol kadar glukosa dalam darah.
Namun, khasiat tersebut mungkin perlu diperhatikan penderita diabetes yang rutin mengonsumsi obat-obatan.
Sebab, konsumsi nangka dan obat-obatan pengontrol gula darah dalam waktu berdekatan dapat memicu interaksi yang tidak diinginkan.
Penderita diabetes juga mungkin perlu berkonsultasi ke dokter untuk mengubah dosis obat jika mengonsumsi buah ini secara teratur.
Konsumsi nangka dapat memicu efek samping bagi orang yang memiliki masalah ginjal, seperti penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal akut.
Dikutip dari Everyday Health, efek samping tersebut dikarenakan kandungan kalium yang cukup banyak pada buah ini.
Satu cangkir buah nangka, sekitar 165 gram, dapat memenuhi 14 persen dari rekomendasi asupan kalium harian.
Jika dikonsumsi berlebihan, nangka dapat menyebabkan penumpukan kalium dalam darah, suatu masalah kesehatan yang dikenal sebagai hiperkalemia.
Baca juga: Baik untuk Jantung, Ini 3 Efek Samping Buah Pir jika Dimakan Berlebihan!
Jarang diketahui, makan nangka dapat mengundang rasa drowsiness atau kantuk berlebihan, terutama jika dikombinasikan dengan obat-obatan selama dan setelah operasi.
Oleh karena itu, menurut WebMD, cobalah untuk berhenti mengonsumsi nangka minimal dua minggu sebelum jadwal operasi.
Konsumsi nangka dalam jumlah banyak dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti sering buang air besar atau diare.
Efek samping nangka ini dapat terjadi karena kandungan seratnya yang cukup melimpah.
Jika tak dihentikan dan diobati, diare yang terjadi berkelanjutan dapat menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan.
Kondisi tersebut ditandai dengan beberapa gejala, termasuk haus berlebih, wajah pucat, hingga penurunan kesadaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.