Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Efek Samping Konsumsi Nangka, Waspadai Potensi Kantuk Berlebih

Kompas.com - 02/12/2023, 12:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nangka, buah dengan kulit berduri, adalah salah satu buah eksotik yang mudah dijumpai di Indonesia.

Berbeda dengan kulit luar yang kasar, isi buah ini memiliki tampilan lembut yang terdiri dari serat-serat berwarna kuning saat matang.

Saat belum masak, masyarakat kerap mengolah nangka menjadi pengganti daging karena teksturnya yang mirip dengan daging suwir.

Rasa manis daging buah dari pohon buah terbesar di dunia ini pun mirip dengan kombinasi beragam bahan pangan, seperti apel, nanas, mangga, dan pisang.

Dilansir dari laman Healthline, nangka tidak hanya menawarkan rasa manis dan nikmat, tetapi juga membawa banyak manfaat bagi kesehatan.

Nangka dapat menjadi sumber energi karena mengandung lebih dari 90 persen kalori yang berasal dari karbohidrat.

Buah ini juga memiliki skor indeks glikemik (GI) yang cukup rendah, sehingga relatif tidak menaikkan kadar gula darah.

Selain itu, nangka menyediakan sejumlah protein yang dapat membantu mencegah kadar gula darah naik terlalu cepat setelah makan.

Kandungan vitamin A dan C dalam buah bernama ilmiah Artocarpus heterophyllus ini turut meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu mencegah infeksi penyakit.

Buah nangka juga dilengkapi kandungan kalium yang membantu menurunkan tekanan darah, sehingga memperkecil risiko penyakit jantung.

Lantas, adakah efek samping nangka?

Baca juga: 3 Efek Samping Mangga, Berapa Porsi Tepat untuk Tubuh?


Efek samping nangka bagi kesehatan

Umumnya, tidak ada risiko besar terkait mengonsumsi nangka. Dengan demikian, buah ini relatif aman dikonsumsi oleh sebagian besar orang.

Namun, beberapa orang mungkin perlu membatasi atau bahkan menghindari untuk mengonsumsi nangka.

Berikut beberapa efek samping nangka yang mungkin terjadi:

1. Alergi

Meski mengandung banyak manfaat bagi kesehatan, orang-orang tertentu yang memiliki alergi terhadap nangka perlu menghindarinya.

Dilansir dari laman WebMD, alergi nangka biasanya terjadi pada orang-orang yang sensitif terhadap serbuk sari pohon birch atau betula.

Reaksi alergi tersebut meliputi sensitivitas terhadap apel, almond, wortel, seledri, ceri, dan hazelnut.

Artinya, jika seseorang mengalami gejala mulut gatal atau bibir bengkak saat mengonsumsi makanan tersebut, kemungkinan akan merasakan tanda serupa saat makan nangka.

Baca juga: 3 Efek Samping Rambutan bagi Tubuh, Apa Saja?

2. Interaksi obat

Ilustrasi nangka, buah nangka. Buah nangka bantu menurunkan kadar gula darah. Namun, penderita diabetes yang mengonsumsinya bersama obat-obatan perlu waspada terhadap potensi interaksi yang tak diinginkan.SHUTTERSTOCK/SAFRONKIN VASILII Ilustrasi nangka, buah nangka. Buah nangka bantu menurunkan kadar gula darah. Namun, penderita diabetes yang mengonsumsinya bersama obat-obatan perlu waspada terhadap potensi interaksi yang tak diinginkan.

Salah satu potensi manfaat buah nangka adalah membantu mengontrol kadar glukosa dalam darah.

Namun, khasiat tersebut mungkin perlu diperhatikan penderita diabetes yang rutin mengonsumsi obat-obatan.

Sebab, konsumsi nangka dan obat-obatan pengontrol gula darah dalam waktu berdekatan dapat memicu interaksi yang tidak diinginkan.

Penderita diabetes juga mungkin perlu berkonsultasi ke dokter untuk mengubah dosis obat jika mengonsumsi buah ini secara teratur.

3. Hiperkalemia

Konsumsi nangka dapat memicu efek samping bagi orang yang memiliki masalah ginjal, seperti penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal akut.

Dikutip dari Everyday Health, efek samping tersebut dikarenakan kandungan kalium yang cukup banyak pada buah ini.

Satu cangkir buah nangka, sekitar 165 gram, dapat memenuhi 14 persen dari rekomendasi asupan kalium harian.

Jika dikonsumsi berlebihan, nangka dapat menyebabkan penumpukan kalium dalam darah, suatu masalah kesehatan yang dikenal sebagai hiperkalemia.

Baca juga: Baik untuk Jantung, Ini 3 Efek Samping Buah Pir jika Dimakan Berlebihan!

4. Kantuk berlebihan

Ilustrasi mengantuk sepanjang hari. Makan nanas berlebihan dapat memicu rasa kantuk berlebihan.Unsplash/Houcine Ilustrasi mengantuk sepanjang hari. Makan nanas berlebihan dapat memicu rasa kantuk berlebihan.

Jarang diketahui, makan nangka dapat mengundang rasa drowsiness atau kantuk berlebihan, terutama jika dikombinasikan dengan obat-obatan selama dan setelah operasi.

Oleh karena itu, menurut WebMD, cobalah untuk berhenti mengonsumsi nangka minimal dua minggu sebelum jadwal operasi.

5. Gangguan pencernaan

Konsumsi nangka dalam jumlah banyak dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti sering buang air besar atau diare.

Efek samping nangka ini dapat terjadi karena kandungan seratnya yang cukup melimpah.

Jika tak dihentikan dan diobati, diare yang terjadi berkelanjutan dapat menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan.

Kondisi tersebut ditandai dengan beberapa gejala, termasuk haus berlebih, wajah pucat, hingga penurunan kesadaran.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com