Alfons mencontohkan, seorang influencer OnlyFans yang memajang foto intim dirinya ingin agar konten ini tidak disalahgunakan dan disebarluaskan tanpa izin.
Influencer tersebut dapat menggunakan StopNCII.org untuk menghilangkan jejak foto yang dimaksud dari platform yang telah bekerja sama.
Menurut Alfons, cara kerja platform ini cukup mudah, yakni dengan memasukkan konten bermuatan intim dalam bentuk hash atau sidik jari digital unik.
"Foto aslinya tidak dikirimkan. Dan hash atau karakter unik ini akan digunakan untuk mengecek semua foto yang di-upload di platform yang berpartisipasi," kata dia.
Jika menemukan kesamaan dengan konten yang dimaksud, foto tersebut akan langsung diblokir oleh StopNCII.org.
Namun, Alfons mengingatkan, banyak situs yang memalsukan diri sebagai StopNCII.org. Akibatnya, korban diminta untuk mengirim foto intimnya.
"Justru ini dijadikan sebagai sarana untuk mengumpulkan gambar-gambar intim. Jadi harus berhati-hati," ujarnya.
Alfons pun menegaskan, platform resmi hanya beralamat di https://stopncii.org.
"Ini yang resmi dan aman, kalau yang lain justru harus hati-hati," lanjutnya.
Baca juga: Video Syur 47 Detik Mirip Rebecca Klopper Viral, Jangan Sebar atau Bisa Kena Pidana!
Sementara itu, khusus untuk foto intim hasil edit kecerdasan buatan (AI) atau alat lain, Alfons mengakui semakin sulit untuk dibedakan.
"Kalau ahli yang mengerti bisa, itu pun harus melalui proses analisis panjang dan jam terbang tinggi. Kalau awam rasanya akan cukup sulit mengidentifikasi," kata Alfons.
Kendati demikian, dikutip dari Kompas.com, Senin (26/6/2023), masih ada beberapa cara untuk membedakan konten intim palsu dan asli.
Pertama, proporsi tubuh biasanya akan terlihat aneh atau tidak wajar. Suara atau aksen obyek juga terkadang tidak sesuai.
Gambar tidak nyata hasil rekayasa AI sering kali memiliki kelainan di bagian telinga, tangan, mata, dan rambut.
Bahkan, pada 2018, peneliti Amerika Serikat menemukan, seseorang yang menjadi obyek deepfake atau video dan gambar palsu, tidak berkedip secara normal.
Di beberapa deepfake dengan kualitas buruk, sinkronisasi bibir kemungkinan buruk dan mudah dikenali, serta warna kulit tampak tidak rata.
Bukan hanya itu, efek pencahayaan yang terlihat janggal, seperti pencahayaan yang tidak konsisten dan pantulan aneh pada iris mata, dapat menjadi ciri konten intim palsu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.