Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Yom Kippur 1973, Saat Negara Arab Ramai Embargo Minyak ke AS

Kompas.com - 09/10/2023, 11:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kelompok Hamas di Palestina meluncurkan serangan mengejutkan ke wilayah Israel sejak Sabtu (7/10/2023).

Ribuan roket diluncurkan dalam serangan besar-besaran itu yang menewaskan ratusan warga Israel. 

Buntut serangan mendadak itu, Israel secara resmi mendeklarasikan perang melawan Hamas.

Deklarasi ini merupakan seruan perang pertama Israel sejak perang Yom Kippur pada 1973 atau 50 tahun lalu.

Saat itu, Israel juga dikejutkan dengan serangan mendadak oleh sejumlah negara Arab pada peringatan Yom Kippur dan bertepatan dengan bulan Ramadhan.

Yom Kippur atau Hari Penebusan atau Hari Pendamaian adalah hari yang dianggap paling suci dalam agama Yahudi.

Perayaan ini jatuh pada tanggal 10 Tishri dalam kalender Yahudi. Walaupun disebut perayaan, sebenarnya dilakukan puasa selama 25 jam, dihitung dari terbenamnya Matahari.

Baca juga: Operasi Badai Al-Aqsa, Mengapa Hamas Luncurkan Serangan Besar-besaran secara Mengejutkan?

Latar belakang perang Yom Kippur 1973

Dikutip dari History, perang Yom Kippur ini dilatarbelakangi oleh kemenangan telak Israel pada Perang Enam Hari 1967.

Pada perang itu, Israel mampu menguasai wilayah empat kali lebih besar dari luas sebelumnya.

Bahkan Israel juga berhasil menguasai Semenanjung Sinai dan Jalur Gaza dari Mesir, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur dari Yordania, serta Dataran Tinggi Golan dari Suriah.

Tank Israel di Perang Yom Kippur melawan Mesir dan Suriah pada 6-25 Oktober 1973.IDF via WIKIMEDIA COMMONS Tank Israel di Perang Yom Kippur melawan Mesir dan Suriah pada 6-25 Oktober 1973.

Saat itu, Presiden Mesir Anwar Sadat menghadapi kondisi perekonomian negara yang sulit dan tak mampu melanjutkan perang melawan Israel.

Karena itu, ia berencana untuk berdamai dengan Israel. Kemenangan Israel pada Perang 1967 membuat rencana damai akan menguntungkan Mesir.

Sadat pun menyusun rencana untuk melakukan serangan guna meyakinkan Israel bahwa perdamaian dengan Mesir diperlukan.

Mesir pun akhirnya membentuk aliansi dengan Suriah untuk melancarkan serangan pada 1973.

Baca juga: Buntut Serangan Hamas, Netanyahu Akan Putus Pasokan Listrik, Makanan, dan Gas ke Gaza

Detik-detik perang Yom Kippur 1973

Tentara Israel mengendarai tank dalam Perang Yom Kippur melawan Mesir dan Suriah, 6-25 Oktober 1973.IDF via WIKIMEDIA COMMONS Tentara Israel mengendarai tank dalam Perang Yom Kippur melawan Mesir dan Suriah, 6-25 Oktober 1973.

Perang Yom Kippur 1973 dimulai ketika tentara Mesir berhasil merobohkan tanggul pasir Bar Lev Line yang membentang sepanjang 150 kilometer dari Teluk Suez hingga Laut Mediterania.

Keberhasilan tentara Mesir dalam menghancurkan tanggul pasir di luar perkiraan Israel, dikutip dari Aljazeera.

Sebab Israel memperkirakan bahwa tanggul curam setinggi 21 meter itu seharusnya sulit untuk ditembus, karena penuh dengan benteng-benteng bersenjata lengkap.

Bahkan, menerobos tanggul itu disebut misi bunuh diri. Mereka menghitung, butuh waktu 12 jam untuk menghancurkannya dengan bahan peledak, waktu yang cukup untuk mengirim bala bantuan.

Namun, ketika tentara Mesir datang pada 6 Oktober, mereka mampu merobohkannya hanya dalam waktu tiga jam, berkat asap yang disalurkan melalui tabung-tabung.

"Beberapa menit setelah jam 14.20, ketika tabung-tabung itu mulai mengeluarkan awan asap yang menutupi, gelombang penyerangan pertama kami bergerak dengan cepat melintasi kanal," ungkap Komandan Militer Mesir, Letnan Jenderal Saad el-Shazly dalam laporannya pada 1980.

Pesawat Mesir juga terbang rendah di atas kanal melintasi garis musuh saat mereka menuju ke Sinai. 

Serangan itu dilakukan bersamaan dengan serangan lain di utara, ketika batalion pasukan Suriah melancarkan serangan untuk merebut kembali Dataran Tinggi Golan.

Israel tidak pernah mengantisipasi serangan seperti itu, karena terlena atas kemenangan mereka dalam Perang 1967.

Pertempuran pertama ini berkembang menjadi perang berdarah selama 19 hari yang dikenal dengan beberapa nama, yakni Perang Oktober, Perang Ramadhan, Perang Yom Kippur, dan Perang Arab-Israel 1973.

Tentara Israel di Perang Yom Kippur 1973.IDF via WIKIMEDIA COMMONS Tentara Israel di Perang Yom Kippur 1973.

Baca juga: Jadi Sasaran Serangan Israel, Ini Sejarah Berdirinya RS Indonesia di Gaza

Embarbo minyak untuk AS

Perang Yom Kippur juga menunjukkan kuatnya solidaritas di antara negara-negara Arab.

Ini terjadi khususnya ketika gelombang perang berbalik menguntungkan Israel dan pertempuran menemui jalan buntu 12 hari setelah konflik.

Saat itu, negara-negara penghasil minyak Arab di bawah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), memutuskan untuk mengurangi produksi minyak mereka sebesar 5 persen.

Negara-negara tersebut menyatakan bahwa mereka akan mempertahankan tingkat pengurangan yang sama setiap bulan sampai pasukan Israel menarik diri dari wilayah Arab yang diduduki pada 1967 dan hak-hak warga Palestina dipulihkan.

Mereka juga memberlakukan embargo terhadap Amerika Serikat dan menghentikan pasokan minyak.

Tindakan ini menyebabkan harga minyak melonjak dan mempengaruhi jalannya Perang Dingin.

Soviet telah memasok senjata ke negara-negara Arab, sementara AS mendukung Israel, tetapi embargo tersebut membuat AS kesulitan mencari solusi atas konflik tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com