Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawanan Hiu Banteng Hidup di Kolam Lapangan Golf, Menghilang Usai 20 Tahun

Kompas.com - 04/10/2023, 13:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Bagaimana hiu bertahan hidup di kolam?

Kebiasaan makan kawanan hiu itu tidak diteliti, namun kemungkinan besar, mereka memakan spesies yang juga masuk ke kolam selama banjir terjadi.

Ikan-ikan itu meliputi ikan belanak abu-abu kepala datar (Mugil cephalus), tarpon Indo-Pasifik (Megalops cyprinoides), kakap merah bakau (Lutjanus argentimaculatus), dan ikan air tawar sirip kuning (Acanthopagrus australis).

“Jika hiu bisa mendapatkan makanan yang mereka butuhkan, berada di lingkungan dengan salinitas rendah, akan sangat bermanfaat karena jumlah predatornya lebih sedikit,” kata ahli biologi hiu di Florida International University yang tidak terlibat dalam penelitian, Michael Heithaus.

“Anak anjing di beberapa tempat penitipan bisa bertahan bertahun-tahun di air tawar. Jadi, tidak mengherankan jika mereka bisa bertahan hidup, asalkan ada banyak makanan,” tambahnya.

Baca juga: Detik-detik Pria Rusia Tewas Diserang Hiu di Laut Merah, Mesir

Meski begitu, hiu-hiu tersebut terakhir terlihat pada 2015. Banjir yang terjadi pada 2013 mungkin menyebabkan beberapa hiu melarikan diri kembali ke aliran sungai yang berdekatan.

Kendati demikian, penulis penelitian tersebut berpendapat, kemungkinan hiu-hiu lainnya mati dan tenggelam.

Pendapat tersebut didasarkan pada temuan satu bangkai oleh staf lapangan golf saat hiu tersebut masih berada di kolam.

Meskipun saat ini kolam tersebut tampaknya tidak dihuni oleh hiu, kejadian aneh ini menggambarkan kemampuan adaptasi predator purba ini dan toleransi mereka terhadap lingkungan air tawar.

Tim mengatakan kasus hiu kolam lapangan golf adalah contoh hiu banteng yang paling lama diketahui menghuni lingkungan dengan salinitas rendah.

Baca juga: Viral, Foto Hiu di Sea World Tidur, Bisakah? Ini Kata Ahli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com