Kebiasaan makan kawanan hiu itu tidak diteliti, namun kemungkinan besar, mereka memakan spesies yang juga masuk ke kolam selama banjir terjadi.
Ikan-ikan itu meliputi ikan belanak abu-abu kepala datar (Mugil cephalus), tarpon Indo-Pasifik (Megalops cyprinoides), kakap merah bakau (Lutjanus argentimaculatus), dan ikan air tawar sirip kuning (Acanthopagrus australis).
“Jika hiu bisa mendapatkan makanan yang mereka butuhkan, berada di lingkungan dengan salinitas rendah, akan sangat bermanfaat karena jumlah predatornya lebih sedikit,” kata ahli biologi hiu di Florida International University yang tidak terlibat dalam penelitian, Michael Heithaus.
“Anak anjing di beberapa tempat penitipan bisa bertahan bertahun-tahun di air tawar. Jadi, tidak mengherankan jika mereka bisa bertahan hidup, asalkan ada banyak makanan,” tambahnya.
Baca juga: Detik-detik Pria Rusia Tewas Diserang Hiu di Laut Merah, Mesir
Meski begitu, hiu-hiu tersebut terakhir terlihat pada 2015. Banjir yang terjadi pada 2013 mungkin menyebabkan beberapa hiu melarikan diri kembali ke aliran sungai yang berdekatan.
Kendati demikian, penulis penelitian tersebut berpendapat, kemungkinan hiu-hiu lainnya mati dan tenggelam.
Pendapat tersebut didasarkan pada temuan satu bangkai oleh staf lapangan golf saat hiu tersebut masih berada di kolam.
Meskipun saat ini kolam tersebut tampaknya tidak dihuni oleh hiu, kejadian aneh ini menggambarkan kemampuan adaptasi predator purba ini dan toleransi mereka terhadap lingkungan air tawar.
Tim mengatakan kasus hiu kolam lapangan golf adalah contoh hiu banteng yang paling lama diketahui menghuni lingkungan dengan salinitas rendah.
Baca juga: Viral, Foto Hiu di Sea World Tidur, Bisakah? Ini Kata Ahli
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.