KOMPAS.com - Sekelompok hiu banteng tinggal di sebuah kolam buatan di lapangan golf Australia selama hampir 20 tahun. Namun, hiu itu kini menghilang.
Hal tersebut diungkapkan dalam sebuah makalah baru yang diterbitkan pada 18 Agustus 2023 di jurnal Marine and Fishery Sciences (MAFIS).
Hiu banteng (Carcharhinus leucas) bisa dikatakan sebagai hiu yang unik karena mereka dapat hidup di lingkungan air tawar dan ditemukan di sungai-sungai di seluruh dunia.
Meskipun persinggahan mereka di air tawar biasanya bersifat sementara, hiu banteng terkadang terperangkap di lingkungan air tawar untuk waktu yang lama.
Tak hanya itu, hiu banteng tampaknya juga dapat berkembang biak dengan baik dalam kondisi seperti itu.
Baca juga: Hiu Tutul Terdampar di Pantai Selatan Purworejo, Berikut Faktanya
Kawanan hiu yang ada di lapangan golf tersebut kemungkinan besar terdampar ke daratan selama periode banjir, dilansir dari natureworldnews, Kamis (28/9/2023).
Lapangan golf itu berada di Klub Golf Carbrook, sebelah tenggara Brisbane, berbatasan langsung dengan sungai Logan dan Albert.
Badai musim panas di negara tersebut terkadang mengakibatkan curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi daratan sekitar.
Hal itu mengingat lintasan ini berjarak kurang dari 6,2 mil (10 kilometer) ke arah pedalaman dari pantai. Selain itu, lintasan ini berada di dalam zona air tawar yang dihuni hiu banteng.
Hiu-hiu tersebut berakhir di kolam yang merupakan sisa dari operasi penambangan pasir, antara 1991 dan 1996.
Selama periode tersebut, tiga kali banjir melanda tepian sungai, menyapu daratan, dan membawa hiu-hiu tersebut. Saat banjir surut, hiu-hiu tersebut terdampar.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Spesies Hiu Baru dengan Gigi Mirip Manusia
Kawanan hiu banteng pertama kali terdeteksi pada 1996 di sebuah kolam di lapangan golf dengan panjang sekitar 2.300 kaki (700 meter) dan kedalaman 1.250 kaki (380 m), menurut laporan Live Science, Rabu (27/9/2023).
Ukuran ini relatif kecil dan dangkal karena tidak ada penghitungan populasi resmi yang pernah dilakukan.
Namun, hiu-hiu tersebut sering terlihat datang ke dekat pantai. Kehadiran mereka disambut baik oleh pengelola lapangan golf dan spesies tersebut menjadi maskot perusahaan.
Hiu-hiu tersebut kemungkinan masih berusia muda ketika mereka terdampar dan mereka akhirnya tumbuh hingga panjangnya mencapai 9,8 kaki (3 meter), menurut laporan pengamatan.
Kebiasaan makan kawanan hiu itu tidak diteliti, namun kemungkinan besar, mereka memakan spesies yang juga masuk ke kolam selama banjir terjadi.
Ikan-ikan itu meliputi ikan belanak abu-abu kepala datar (Mugil cephalus), tarpon Indo-Pasifik (Megalops cyprinoides), kakap merah bakau (Lutjanus argentimaculatus), dan ikan air tawar sirip kuning (Acanthopagrus australis).
“Jika hiu bisa mendapatkan makanan yang mereka butuhkan, berada di lingkungan dengan salinitas rendah, akan sangat bermanfaat karena jumlah predatornya lebih sedikit,” kata ahli biologi hiu di Florida International University yang tidak terlibat dalam penelitian, Michael Heithaus.
“Anak anjing di beberapa tempat penitipan bisa bertahan bertahun-tahun di air tawar. Jadi, tidak mengherankan jika mereka bisa bertahan hidup, asalkan ada banyak makanan,” tambahnya.
Baca juga: Detik-detik Pria Rusia Tewas Diserang Hiu di Laut Merah, Mesir
Meski begitu, hiu-hiu tersebut terakhir terlihat pada 2015. Banjir yang terjadi pada 2013 mungkin menyebabkan beberapa hiu melarikan diri kembali ke aliran sungai yang berdekatan.
Kendati demikian, penulis penelitian tersebut berpendapat, kemungkinan hiu-hiu lainnya mati dan tenggelam.
Pendapat tersebut didasarkan pada temuan satu bangkai oleh staf lapangan golf saat hiu tersebut masih berada di kolam.
Meskipun saat ini kolam tersebut tampaknya tidak dihuni oleh hiu, kejadian aneh ini menggambarkan kemampuan adaptasi predator purba ini dan toleransi mereka terhadap lingkungan air tawar.
Tim mengatakan kasus hiu kolam lapangan golf adalah contoh hiu banteng yang paling lama diketahui menghuni lingkungan dengan salinitas rendah.
Baca juga: Viral, Foto Hiu di Sea World Tidur, Bisakah? Ini Kata Ahli
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.