Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Brucella Canis, Bakteri Langka yang Menginfeksi Anjing dan Kini Menyebar ke Manusia

Kompas.com - 23/09/2023, 09:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Binatang karnivora lain seperti kucing atau rubah dimungkinkan bisa tertular jika berkontak dengan hewan yang terinfeksi.

Infeksi Brucella canis pada anjing diperkirakan tak bisa disembuhkan dan bisa menyebabkan rasa sakit, kemandulan, dan masalah pada gigi taring.

Penyakit ini sebenarnya tak mengancam nyawa, namun karena tak dapat disembuhkan, maka satu-satunya cara untuk mengendalikan penularannya adalah dengan eutanasia.

Bagaimana Brucella canis menyebar?

Peyakit ini dapat menyebar melalui kontak dengan cairan anjing yang terinfeksi.

Penularan dari anjing ke anjing biasanya terjadi melalui perkawinan atau ketika seekor anjing hamil sehingga bakteri dapat menyebar ke anak anjing.

Manusia bisa tertular penyakit ini saat bersentuhan dengan cairan anjing yang terinfeksi.

Penyakit ini dapat menular ke manusia saat membantu anjing melahirkan kemudian cairan yang terinfeksi masuk melalui mata, mulut, atau luka yang terbuka.

Walaupun kecil kemungkinannya, namun penyakit ini juga bisa menyebar melalui urine atau kotoran yang terinfeksi.

Akan tetapi untuk kasus penularan antar manusia ke manusia sejauh ini tidak ditemukan. Akan tetapi diperkirakan bisa menular melalui tranfusi darah.

Baca juga: Bakteri Langka Pemakan Daging Telah Membunuh 3 Orang di New York dan Connecticut, Amerika Serikat

Apa saja gejalanya?

Ketika terinfeksi bakteri ini, gejala yang muncul pada manusia yakni demam, sakit kepala, dan penurunan berat badan.

Pada kasus parah bisa menyebabkan meningitis, septikemia, dan radang sendi.

Namun sejauh ini tak ada kasus fatal yang dilaporkan pada manusia.

Gejala infeksi perlu waktu bertahun-tahun untuk muncul dan bisa muncul kembali setelah beberapa tahun.

Tingkat keparahan gejala bisa berbeda-beda. Dari tiga kasus di Inggris hanya satu kasus yang tidak menunjukkan gejala.

Adapun dua yang lain, pasien harus dirawat di rumah sakit karena menunjukkan gejala.

Pada anjing, gejala yang muncul yakni kelesuan, penuaan dini, dan sakit punggung. Sementara beberapa anjing tak menunjukkan gejala apa pun.

Walaupun penyakit ini tidak dapat disembuhkan pada anjing, sebagian besar kasus pada manusia bisa diobati dengan antibiotik.

Baca juga: Virus Nipah Menyebar di India, Akankah sampai Indonesia?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com