Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kompas.com - 11/05/2024, 08:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebun binatang Taizhou di Provinsi Jiangsu, China mengubah anjing menyerupai panda untuk dipamerkan kepada pengunjung.

Dikutip dari Business Standard, panda palsu yang diperkenalkan pada 1 Mei 2024 itu sebenarnya adalah anjing chow chow.

Chow chow diketahui adalah anjing jenis Spitz yang berasal dari China bagian utara.

Sementara panda adalah hewan endemik China. Negari Tirai Bambu kerap menggunakannya sebagai alat diplomasi dengan negara lain yang dikenal sebagai "diplomasi panda".

Baca juga: Benarkah Panda Diberi Tontonan Film Porno agar Bisa Kawin?

Alasan anjing diubah menyerupai panda

Juru bicara kebun binatang Taizhou mengatakan, langkah itu dilakukan karena mereka tidak memiliki panda.

“Tidak ada beruang panda di kebun binatang dan sebagai hasilnya, kami ingin melakukan hal ini,” ujarnya.

Untuk mengubah anjing, petugas harus memangkas surai atau rambut kepala dan mengecat bulunya dengan warna hitam dan putih agar mirip dengan panda.

Pihak kebun binatang kemudian memajang apa yang disebut sebagai “anjing panda” itu di dalam kandang setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 waktu setempat.

Kebun binatang Taizhou mengenakan biaya masuk 20 yuan China atau sekitar Rp 45.000, sudah termasuk dengan atraksi “anjing panda” tersebut.

Baca juga: Kerangka Panda Raksasa Utuh Ditemukan di Makam Kaisar China yang Berusia 2.000 Tahun

Memicu kemarahan para pengunjung

Hal tersebut kemudian memicu kemarahan para pengunjung yang menyaksikannya di kebun binatang Taizhou.

Banyak pengunjung menuduh kebun binatang tersebut melakukan kekejaman terhadap hewan atau disebut dengan dogfishing.

Namun, juru bicara kebun binatang itu membantah dan menegaskan bahwa skema dogfishing tidak berbahaya bagi hewan.

“Orang-orang juga mewarnai rambut mereka. Pewarna alami dapat digunakan pada anjing jika bulunya panjang,” ucapnya, dikutip dari New York Post.

Foto dan video dari “anjing panda” ini pun viral di media sosial, serta mendapatkan respons beragam dari warganet.

Sebagian warganet mengatakan bahwa hal tersebut positif, sementara sebagian lainnya menyebut itu adalah tindakan ekstrem.

Baca juga: Sejarah dan Alasan China Kerap Pinjamkan Panda ke Negara Lain, Disebut Jadi Pion Diplomatik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com