Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Media Asing soal Salju Abadi di Puncak Jaya yang Terancam Punah

Kompas.com - 26/08/2023, 12:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Salju abadi itu terus mencair karena adanya fenomena cuaca Pasifik yang menyebabkan kemarau terparah sejak 2019.

Selain Papua, salju di daerah tropis juga ditemukan di Andes, Amerika Selatan, serta pegunungan Kilimanjaro, Gunung Kenya, dan Rwenzory di Afrika.

Baca juga: Salju Abadi di Puncak Jaya Terus Mencair, Ekosistem di Sekitarnya Terancam

3. RNZ, salju abadi hilang dalam 3 tahun

RNZ memberitakan fenomena mencairnya salju abadi Papua dalam artikel "Tropical glacier in Papua expected to disappear in three years", Jumat (25/8/2023).

Salju abadi itu diperkirakan akan punah dalam 3 tahun terakhir karena fenomena El Nino.

Peneliti iklim di LIPI, Donaldi Sukma Permana mengatakan, lapisan salju akan hilang pada 2026.

"Lapisan es mungkin akan lenyap sebelum tahun 2026, atau bahkan lebih cepat, dan El Nino dapat mempercepat proses pencairan tersebut," kata Donaldi.

Baca juga: Apa Dampak El Nino di Indonesia dan Kapan Musim Kemarau 2023 Berlangsung?

Pada Desember 2022, lapisan es itu telah menyusut hingga mencapai ketebalan 6 meter, dari 8 meter pada tahun sebelumnya dan 22 meter pada 2016.

Direktur Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa hilangnya lapisan es di puncak Jaya dikhawatirkan akan mengancam ekosistem di sekitar lapisan es.

"Ekosistem di sekitar lapisan es abadi menjadi rentan dan terancam. Perubahan iklim juga berdampak pada kehidupan masyarakat adat setempat yang telah lama menggantungkan hidupnya pada keseimbangan lingkungan dan sumber daya alam di wilayah tersebut," kata dia.

Baca juga: Terus Mencair, Salju Abadi Puncak Jaya Terancam Musnah Akibat Pemanasan Global

4. South China Morning Post, dua lapisan salju abadi punah

Sementara itu, South China Morning Post PADA Rabu (23/8/2023) memberitakan bahwa dua lapisan es di Indonesia akan lenyap pada 2026. Atau, bahkan bisa lebih cepat.

Kedua lapisan es itu berada di Carstensz Pyramid setinggi 4.884 meter dan East Northwall Firn, setinggi 4.700 meter (15.420 kaki) di Pegunungan Jayawijaya, wilayah paling timur Papua.

Hal itu karena fenomena El nino yang menyebabkan kemarau panjang di Indonesia.

Selain mengancam lapisan es, El Nino juga berpotensi menyebabkan kebakaran hutan mengingat Indonesia adalah rumah bagi sepertiga hutan hujan di dunia.

Tidak banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penyusutan lapisan es itu.

"Kami sekarang berada dalam posisi untuk mendokumentasikan kepunahan gletser," kata Peneliti iklim di LIPI, Donaldi Sukma Permana.

Baca juga: Puncak Musim Kemarau, Karhutla, dan Wilayah yang Berpotensi Alami Kekeringan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Tren
Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Tren
5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

Tren
35 Ucapan dan Twibbon Hari Waisak 23 Mei 2024

35 Ucapan dan Twibbon Hari Waisak 23 Mei 2024

Tren
Rombongan Presiden Iran Ini Sempat Hidup Sejam Usai Helikopter Jatuh

Rombongan Presiden Iran Ini Sempat Hidup Sejam Usai Helikopter Jatuh

Tren
Mei Diklaim Bulan Terlama dan Bulan Saat Uang Habis-habisan, Apa Penyebabnya?

Mei Diklaim Bulan Terlama dan Bulan Saat Uang Habis-habisan, Apa Penyebabnya?

Tren
Pendaftaran Akun PPDB DKI Jakarta 2024 Dibuka, Klik Sidanira.jakarta.go.id

Pendaftaran Akun PPDB DKI Jakarta 2024 Dibuka, Klik Sidanira.jakarta.go.id

Tren
13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

Tren
Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Tren
Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Tren
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Tren
ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

Tren
Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com