"Geomorfologi wilayah ini kondusif untuk penggalian ruang bawah tanah," tuturnya.
Orang-orang zaman dulu bisa saja menggunakan batuan lokar dan alat sederhana untuk membuat bangunan tersebut.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kebakaran Kereta Bawah Tanah di Korsel, 198 Orang Meninggal
Besar kemungkinan Derinkuyu dulunya digunakan untuk menyimpan makanan sebelum akhirnya menjadi tempat persembunyian agar terhindar dari para penyerang.
"Namun, pada saat serangan Islam ke Kekaisaran Bizantium yang didominasi Kristen (abad ke-7), tempat tinggal ini digunakan sepenuhnya," terang De Giorgi.
Sementara orang Frigia, Persia, dan Seljuk semuanya mendiami wilayah tersebut dan memperluas kota bawah tanah pada abad-abad berikutnya.
Populasi Derinkuyu membengkak hingga mencapai puncaknya selama Era Bizantium, dengan hampir 20.000 penduduk tinggal di bawah tanah.
Baca juga: Ledakan Tambang Emas di China, 22 Pekerja Terjebak di Bawah Tanah Selama 15 Hari
Dulunya, setiap tingkat kota Derinkuyu difungsikan dengan sangat teliti dan hati-hati.
Penyimpanan hewan ternak, misalnya, diletakkan di tingkat paling dekat dengan permukaan untuk mengurangi bau dan gas beracun dari ternak.
Di tingkat bawahnya, yang lebih dingin, menjadi tempat tinggal masyarakat saat itu. Hal ini terlihat dari beberapa bangunan yang menjadi tempat tinggal, sekolah, dan ruang pertemuan.
Tempat pembuatan anggur juga tersedia di kota bawah tanah itu. Ini menunjukkan bahwa penduduk Derinkuyu menghabiskan waktu berbulan-bulan di bawah tanah.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Ledakan Tambang Bawah Tanah Tewaskan 1.060 Orang
Yang paling mengesankan adalah sistem ventilasi yang kompleks di kota bawah tanah itu.
Ventilasi itu berfungsi memasukkan udara segar dan air bersih ke seluruh kota.
Faktanya, konstruksi awal Derinkuyu dianggap berpusat pada dua elemen penting ini.
Lebih dari 50 poros ventilasi yang memungkinkan aliran udara alami didistribusikan ke seluruh kota untuk menghindari serangan fatal pada pasokan udara mereka.
Sumur itu digali sedalam lebih dari 55 meter dan dapat dengan mudah dipotong dari bawah oleh penduduk kota.
Baca juga: Penyidik Laporkan Temuan Ruang Bawah Tanah di Lokasi Ledakan Beirut, Lebanon