KOMPAS.com - Hari ini, 18 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 18 Februari 2003, kereta bawah tanah di Daegu, Korea Selatan, mengalami kebakaran hebat.
Kobaran api membakar kereta yang berjumlah enam gerbong, sebelum juga menyebar ke kereta lain yang berhenti beberapa menit kemudian.
Akibat dari kebakaran tersebut, secara keseluruhan terdapat 198 orang tewas dan hampir 150 lainnya luka-luka.
Dilansir dari History, kebakaran dipicu oleh aksi seorang pria yang membakar jeriken berisi bensin di dalam kereta bawah tanah dengan niat awal ingin bunuh diri.
Pria tersebut adalah Kim Dae-han.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Terjang Irian Jaya, 108 Orang Meninggal
Kim memulai aksinya pada pagi hari, sekitar pukul 09.53 waktu setempat, saat kereta berkode 1079 yang ditumpanginya memasuki Stasiun Jungango, Daegu.
Mulanya, dia menyulutkan korek api di jeriken dan api menyambar dengan cepat.
Alih-alih tetap di kereta dalam upaya bunuh diri, Kim kemudian melarikan diri dari kobaran api di kereta, bersama sejumlah penumpang lainnnya.
Aksi bunuh diri itu pun gagal.
Baca juga: 5 Temuan soal Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung, dari Penyebab hingga Tersangka
Hanya dalam waktu dua menit, api telah menyebar ke enam gerbong kereta.
Pada pukul 09.57, datang kereta kedua yang juga berhenti di stasiun tersebut dan juga mengalami kebakaran.
Masinis kereta kedua melarikan diri dari lokomotif, namun ia lalai membuka pintu kereta gerbong sebelum keluar.
Akibatnya sekitar 79 penumpang terjebak di dalamnya hingga tewas.
Baca juga: Mengenang Kurt Cobain, Ikon Musik Rock Modern
Sementara itu, anjungan yang tidak dilengkapi dengan alat penyiram juga membuat terhambatnya upaya penyelamatan.
Baru tiga jam kemudian, si jago merah berhasil ditaklukkan, dan banyak korban jiwa berjatuhan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.