Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gejala Retinopati Diabetik yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?

Kompas.com - 24/05/2023, 17:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Retinopati diabetik adalah salah satu bentuk komplikasi diabetes melitus. Ini terjadi ketika kondisi kadar gula tinggi yang mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah retina mata.

Kondisi ini dapat dialami oleh semua penderita diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2. Terlebih mereka yang telah lama menderita diabetes dan gula darahnya yang tidak terkontrol.

Mulanya, retinopati diabetik hanya menunjukkan gejala ringan, atau bahkan tidak memperlihatkan gejala sama sekali.

Namun apabila tidak ditangani segera, retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan.

Baca juga: Mengenal Nefropati Diabetik, Risiko Penyakit Ginjal Penderita Diabetes


Gejala retinopati diabetik

Dilansir Mayo Clinic, Anda mungkin tidak memiliki gejala pada tahap awal retinopati diabetik. Namun, saat kondisinya semakin parah, akan muncul beberapa gejala seperti:

  1. Bintik-bintik atau garis-garis gelap mengambang di penglihatan Anda (floaters)
  2. Penglihatan kabur
  3. Penglihatan yang fluktuatif
  4. Area gelap atau kosong dalam penglihatan Anda
  5. Kehilangan penglihatan.

Baca juga: Bantu Cegah Diabetes, Ini 17 Makanan Penurun Gula Darah

Jika Anda menderita diabetes, temui dokter untuk melakukan pemeriksaan mata tahunan meskipun penglihatan Anda tampak baik-baik saja.

Bagi penderita diabetes saat hamil atau menderita diabetes sebelum hamil, dapat meningkatkan risiko mengalami retinopati diabetik.

Hubungi dokter mata, jika Anda merasakan penglihatan tiba-tiba berubah atau menjadi buram, berbintik-bintik atau berkabut.

Manajemen diabetes dengan baik adalah cara terbaik untuk mencegah kehilangan penglihatan.

Baca juga: Kenali 5 Tanda Awal Diabetes yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Faktor risiko retinopati diabetik

Ilustrasi faktor risiko retinopati diabetik.Freepik Ilustrasi faktor risiko retinopati diabetik.

Siapa pun yang menderita diabetes, baik diabetes tipe 1, tipe 2, atau diabetes gestasional (diabetes saat hamil) dapat berisiko mengalami retinopati diabetik.

Dilansir Centers for Disease Control and Prevention, semakin lama Anda menderita diabetes, semakin besar kemungkinan Anda untuk mengembangkannya.

Selain itu, sejumlah faktor berikut ini juga dapat meningkatkan risiko Anda untuk terkena retinopati diabetik:

  • Tingginya kadar gula dalam darah
  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar kolesterol yang terlalu tinggi
  • Merokok.

Baca juga: 6 Cara Mengontrol Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Saat Berpuasa

Tahapan retinopati diabetik

Retinopati diabetik memiliki 2 tahap utama, yaitu nonproliferatif dan proliferatif. Berikut penjelasannya:

1. Tahap awal (nonproliferatif)

Kondisi di mana dinding pembuluh darah di retina melemah dan membengkak, kemudian membentuk kantung kecil.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com