Jika olahraga, makanan, gaya hidup, dan penyakit tidak menjadi penyebab perut buncit, spesialis kedokteran olahraga ini menduga disebabkan oleh sarcopenia dan dynapenia.
Sarcopenia atau sarkopenia sendiri merupakan kondisi saat massa otot berkurang.
"Terjadi karena faktor usia, makan sedikit, sehingga massa ototnya berkurang, ototnya menjadi kisut dan berkurang," terang Michael.
Dia melanjutkan, ada pula kondisi karena jarang berolahraga sehingga kekuatan otot mengendur. Kondisi ini disebut dengan dynapenia.
"Karena dia makan bagus, tidak berlebihan, tapi tidak berolahraga, jadi ototnya kendor, perutnya jadi buncit," imbuhnya.
Baca juga: Warganet Berhasil Turunkan Berat Badan Hanya dengan Jalan Kaki, Ini Kisahnya!
Lantaran banyaknya penyebab perut buncit, Michael menyarankan agar segera memeriksakan diri ke dokter.
Pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui apakah perut buncit disebabkan oleh penyakit seperti tumor.
Namun, bisa juga melakukan analisis sendiri dengan cara rutin berolahraga, menjaga asupan makan, dan mengurangi gaya hidup tak sehat.
"Lakukan selama satu bulan untuk melihat dampak olahraga dan dampak dari pengaturan makannya," ujar dia.
Kemudian, lanjut Michael, cobalah mengukur perut buncit menggunakan meteran baju guna melihat perbedaannya.
"Kalau selama satu bulan tidak memperlihatkan hasil yang memuaskan, cari dokter," tandas Michael.
Baca juga: 15 Cara Mudah dan Efektif Mengecilkan Perut Buncit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.