Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Kebiasaan Puasa Intermiten Efektif Menurunkan Berat Badan?

Kompas.com - 19/02/2023, 09:04 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puasa intermiten kerap menjadi perbebatan terutama soal manfaatnya dalam menurunkan berat badan.

Bagi sebagian orang, puasa intermiten dianggap mampu menurunkan berat badan.

Namun, sebagian orang lainnya memiliki anggapan yang berlawanan.

Lantas, apa itu puasa intermiten?

Baca juga: Kebiasaan Latihan Otot untuk Menurunkan Berat Badan Usia 40 Tahun ke Atas

Lantas, apa itu puasa intermiten?

Apa itu puasa intermiten?

Menurut Johns Hopkins Medicine, puasa intermiten adalah rencana makan yang berkaitan dengan waktu makan Anda.

Puasa intermiten biasanya dikenal dengan jendela makan. Artinya, Anda hanya boleh makan di waktu tertentu saja.

Mengacu KBBI, intermiten adalah tidak tetap atau berjeda.

Penelitian menunjukkan bahwa berpuasa selama beberapa jam atau puasa intermiten memiliki manfaat bagi kesehatan.

Namun, apakah puasa intermiten mampu menurunkan berat badan?

Baca juga: Kebiasaan Diet yang Bisa Menurunkan Berat Badan hingga 5 Kg


Manfaat puasa intermiten

Menurut Eat This Not That, puasa intermiten memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh.

Meskipun puasa intermiten mengharuskan Anda untuk tidak makan dalam jangka waktu tertentu, bukan berarti Anda bakal kehilangan rasa lapar.

Penelitian menemukan bahwa puasa intermiten tidak akan mempengaruhi kemampuan fisik dan kognitif Anda meskipun dilakukan selama dua hari berturut-turut.

Berikut manfaat pausa intermiten:

1. Mengurangi lemak

Masih dari laman yang sama, penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten bisa menurunkan berat badan sebesar 0,8 persen hingga 13 persen tanpa efek samping.

Penelitian lain yang dilakukan oleh University of Chicago juga menemukan bahwa wanita gemuk yang melakukan puasa intermiten kehilangan lemak mereka.

Studi lain membuktikan bahwa puasa intermiten bisa menghilangkan lemak tubuh hingga 4 persen dalam tiga minggu.

Baca juga: Kebiasaan di Pagi Hari yang Bisa Menurunkan Berat Badan dengan Cepat

2. Mengurangi masalah kesehatan

Ilustrasi masalah kesehatan yang bisa ditunjukkan lewat mimpi.Freepik Ilustrasi masalah kesehatan yang bisa ditunjukkan lewat mimpi.

Puasa intermiten juga bisa meningkatkan toleransi glukosa dan sensitivitas insulin. Akibatnya, tubuh akan mengubah karbohidrat menjadi energi.

Dengan begitu, tubuh akan terhindar dari risiko masalah kesehatan.

3. Panjang umur

Penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa pembatasan kalori bisa memperpanjang umur.

Hal ini karena puasa intermiten bisa mengurangi peradangan dalam tubuh dan kematian.

Studi lain menemukan bahwa puasa intermiten secara signifikan bisa menurangi kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik hingga 30 persen.

Baca juga: Bisa Turunkan Berat Badan, Ini Kebiasaan Mudah yang Sering Diabaikan

Benarkah efektif turunkan berat badan?

Dikutip dari Prevention, penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menemukan bahwa puasa intermiten tidak lebih efektif mengurangi berat badan.

Ahli diet bersertifikat, Gina Keatley mengatakan, puasa intermiten dapat membuat seseorang mengalami defisit kalori.

Namun setelah berat badan turun dalam bentuk metabolisme, Anda harus kembali melakukan puasa intermiten yang lebih panjang untuk mendapatkan hasil.

"Ini adalah cara diet dalam jangka panjang tampaknya akan gagal," ucapnya.

Baca juga: Benarkah Pil KB Membuat Berat Badan Bertambah?

Puasa intermiten dengan konsepnya yang bisa makan apa saja pada jam-jam tertentu juga dipertanyakan.

Penulis The Small Change Diet, Keri Gans mengatakan bahwa membatasi kalori dalam jangka waktu tertentu seperti sata puasa intermiten memungkinkan Anda makan dalam porsi besar.

Tantangan lain yang membuat puasa intermiten tidak efektif untuk menurunkan berat badan adalah komitmen untuk mempertahankannya dalam jangka waktu panjang.

Di sisi lain, mengurangi kalori dan protein dalam waktu tertentu juga bisa menghasilkan masa otot dan metabolisme yang lebih rendah.

Hal itu justru bisa menambah berat badan setelah puasa intermiten tidak lagi diterapkan.

Baca juga: Makan Porsi Sedikit atau Puasa, Mana yang Lebih Efektif Menurunkan Berat Badan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com