KOMPAS.com - Warna adalah aspek objek apa pun yang dapat dijelaskan dalam bentuk rona, kecerahan, dan saturasi.
Sederhananya, warna hanyalah persepsi energi dan panjang gelombang cahaya tertentu yang mencapai mata Anda.
Ketika cahaya menyinari suatu benda, beberapa warna memantul dari objek tersebut dan sebagian lainnya diserap olehnya.
Diperlukan cahaya untuk dapat melihat warna, dan mata manusia hanya melihat warna-warna yang dipantulkan.
Baca juga: Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade
Dalam teori roda warna, ia terbagi dalam tiga kategori, yakni warna primer, warna sekunder, dan warna tersier. Apa itu?
Warna primer adalah warna fundamental yang berfungsi sebagai dasar untuk menciptakan semua warna lain dalam spektrum tampak.
Warna primer adalah salah satu rangkaian warna yang dapat digunakan untuk mencampur berbagai macam warna, menurut laman Britannica.
Warna primer sering kali dikenal dengan RYB: red, yellow, blue (merah, kuning, biru). Namun model warna primer lain yang umum digunakan yakni RGB: red, green, blue (merah, hijau, biru) dan CMY: cyan, magenta, yellow (kuning).
Baca juga: Iklan iPad Pro Apple Tuai Kontroversi, Hancurkan Benda Seni demi Gawai
Variasi warna antar model disebabkan oleh perbedaan pencampuran warna aditif dan subtraktif.
Kesalahpahaman yang cukup, banyak yang menganggap bahwa warna primer adalah warna “murni” dan tidak dapat dibuat dengan mencampurkan pigmen lain.
Pada kenyataannya, warna dari model CMY dapat dibuat dari warna model RYB, dan begitu pula sebaliknya.
Misalnya warna primer RYB merah dapat dibuat dengan menggabungkan magenta dan kuning, dan warna primer CMY magenta dapat dibuat dengan gabungan merah dan biru.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Seni Modern dan Seni Kontemporer
Warna sekunder merupakan hasil campuran dua warna primer dari suatu model warna tertentu dalam proporsi yang sama.
Dikutip dari laman Adobe, warna sekunder adalah kombinasi warna yang diciptakan oleh campuran dua warna primer yang setara.