Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Lukisan Kuno di Pompeii yang Terkubur Hampir 2.000 Tahun

Kompas.com - 13/04/2024, 13:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lukisan kuno yang terkubur hampir 2.000 tahun berhasil ditemukan oleh para arkeolog di kota Pompeii.

Lukisan tersebut ditemukan dalam keadaan terawetkan dengan sempurna di dalam sebuah ruangan.

Para arkeolog menemukan lukisan itu ketika melakukan eskavasi ruangan yang dimulai 12 bulan lalu.

Diyakini, ruangan berwarna hitam tersebut adalah salah satu ruangan kediaman pribadi milik orang kaya pada saat itu, dikutip dari DailyExpress.

Diketahui, Pompeii sendiri adalah sebuah kota zaman Romawi kuno yang hancur akibat letusan Gunung Vesuvius pada 79 Masehi dan menewaskan ribuan orang.

Kota Pompeii berada di dekat Naples, Campania, Italia. Kota ini berada di tenggara ibu kota Italia, Roma.

Adapun ruangan itu ditemukan di Via di Nola, salah satu jalan terpanjang yang ada di Pompeii.

Baca juga: 5 Fakta tentang Lukisan The Last Supper Karya Leonardo da Vinci

Menggambarkan awal mula Perang Troya

Lukisan tersebut menggambarkan mitologi Yunani kuno yang memperlihatkan saat Helen pertama kalinya bertemu dengan Paris, seorang pangeran Troya.

Legenda mengatakan, pertemuan antara Helen dan Pangeran Paris tersebut memicu Perang Troya yang terjadi pada abad ke-12.

Dilansir dari Kompas.com (3/1/2022), awalnya Pangeran Paris dikirim ayahnya untuk melakukan misi ke kerajaan Sparta di Yunani. Namun akhirnya ia justru jatuh hati dengan Helen karena kecantikannya.

Helen pun dibawa kabur oleh Pangeran Paris ke Troya yang saat ini wilayah tersebut berada di Turkiye.

Pasukan Yunani kemudian melakukan ekspedisi menuju Troya untuk menjemput kembali Helen yang merupakan istri Raja Menelaus.

Saat tiba di Troya, Perang Troya pun meledak dan berlangsung selama 10 tahun yang dimenangkan oleh pasukan Yunani.

Pangeran Paris akhirnya tewas dalam pertempuran itu, sedangkan Helen dibawa pulang oleh pasukan Yunani dan dikembalikan kepada Raja Menelaus.

Baca juga: Mengenal Salvator Mundi, Lukisan Paling Kontroversial Karya Leonardo da Vinci

Ruang hitam menjadi tempat perjamuan besar

Dikutip dari BBC, diduga ruangan hitam yang menjadi tempat ditemukannya lukisan kuno tersebut digunakan sebagai ruang perjamuan besar.

Kemungkinannya, warna dinding yang berwarna hitam itu dipilih untuk menyembunyikan timbunan asap dari lampu yang digunakan saat hiburan setelah Matahari terbenam.

Agar lukisan dinding harus terus pada posisinya, lem plester disuntikkan ke bagian belakang agar lukisan tidak terlepas dari dinding.

Ruangan tersebut memiliki lantai mosaik yang menggabungkan lebih dari satu juta ubin putih.

Baca juga: Penemuan Gua Paleolitik Berisi 110 Lukisan Prasejarah di Spanyol

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com