Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kereta Cepat Whoosh Disebut Bocor hingga Air Menggenangi Lantai, KCIC Buka Suara

Kompas.com - 13/04/2024, 09:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang menyebut kereta cepat Whoosh mengalami kebocoran hingga air menggenang di lantai, viral di media sosial.

Video mengenai air bocor di Whoosh tersebut diunggah oleh akun X (sebelumnya Twitter) @bacottetangga pada Jumat (12/4/2024).

Dalam video, tampak lantai lorong di dalam salah satu gerbong kereta cepat Whoosh memiliki genangan air yang cukup banyak.

Dijelaskan, kebocoran itu terjadi di antara sambungan gerbong 5 dan 6 kereta cepat Whoosh.

Breaking news. KERETA WHOOSH KEBOCORAN,” bunyi keterangan dalam unggahan.

Baca juga: Cara Beli Tiket Whoosh Pulang Pergi dalam Sekali Transaksi

Penjelasan KCIC

GM Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa membantah bahwa kereta cepat Whoosh mengalami kebocoran.

“Mengenai video terkait dugaan kebocoran Kereta Cepat Whoosh karena hujan deras pada Jumat 12 April 2024 bersama ini kami sampaikan bahwa tidak ada kebocoran di kereta cepat Whoosh,” ujar Eva melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (12/4/2024).

“Adapun kondisi yang terdampak tempias air hujan terjadi pada kereta 1 dan kereta 6,” lanjutnya.

Adapun peristiwa itu menimpa kereta cepat Whoosh dengan nomor perjalanan G1234 relasi Tegalluar-Halim keberangkatan pukul 14.00 WIB yang saat itu sedang berada di Stasiun Tegalluar Bandung, Jawa Barat.

Menurut Eva, kereta cepat Whoosh sudah didesain dan diproduksi sebaik mungkin sehingga bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti atap yang bocor.

Baca juga: Aturan Bagasi Kereta Cepat Whoosh, Catat Sebelum Mudik Lebaran

Ilustrasi kereta cepat Whoosh. KCIC angkat bicara soal kereta cepat Whoosh yang mengalami kebocoran air.Dok. Shutterstock/ Ahmad Dwi Cahyadi Ilustrasi kereta cepat Whoosh. KCIC angkat bicara soal kereta cepat Whoosh yang mengalami kebocoran air.
Penyebab air masuk ke gerbong Whoosh

Eva menyebut, air yang masuk ke dalam gerbong disebabkan karena adanya tempias air hujan yang saat itu disertai angin kencang.

Air hujan tersebut tertiup angin yang menyebabkannya masuk ke dalam kereta yang sedang berhenti untuk menaik-turunkan penumpang.

“Saat kejadian di Stasiun Tegalluar terdapat satu rangkaian yang sedang melayani proses naik penumpang yakni rangkaian kereta G 1234,” kata Eva.

Setelah itu, petugas di lapangan segera mengatasinya dengan membersihkan air yang masuk ke dalam kereta agar lantai cepat kering.

Dalam kurun waktu lima menit, ungkap Eva, kereta 1 dan 6 sudah kembali kering seperti semula.

Eva menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyaman yang sempat dirasakan penumpang kereta cepat Whoosh dari kejadian itu.

“KCIC berkomitmen untuk terus menyediakan layanan yang prima dan optimal kepada penumpang,” tutur Eva.

Baca juga: Mengenal Kursi PRM di Kereta Cepat Whoosh, Berguna untuk Penumpang Berkebutuhan Khusus

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com