KOMPAS.com - Salvator Mundi adalah lukisan yang dikaitkan dengan seniman terkenal Italia Leonardo da Vinci, telah mendapat banyak perhatian dan kontroversi di dunia seni.
Karya agung ini menggambarkan Kristus sebagai Juru Selamat Dunia, memiliki sejarah yang penuh dengan perdebatan mengenai keaslian, kepemilikan, dan nilainya.
Penjualan karya seni dengan cacat serius yang memecahkan rekor menjadi salah satu alasan mengapa Salvator Mundi disebut sebagai lukisan “paling kontroversial”.
Baca juga: Tak Hanya Mona Lisa, Berikut 7 Karya Populer Leonardo da Vinci
Dilansir dari laman History of Yesterday, Salvator Mundi diyakini dilukis oleh da Vinci sekitar tahun 1500, pada puncak Renaisans Italia.
Leonardo da Vinci adalah seorang polimatik yang menjadi salah satu seniman terhebat dalam sejarah. Ia menciptakan banyak mahakarya, termasuk Mona Lisa yang terkenal.
Lukisan ini menampilkan keahliannya yang tak tertandingi dalam menangkap detail rumit dan menyampaikan rasa ketenangan ilahi.
Salvator Mundi pernah hilang selama berabad-abad dan muncul kembali pada awal abad ke-20, lalu secara keliru dikaitkan dengan artis lain dan dijual dengan harga murah.
Baca juga: Lukisan Kepala Beruang Karya Leonardo Da Vinci Dihargai Rp 236 Miliar
Pada 2005, lukisan itu dibeli di sebuah lelang sebagai karya dari pengikut Leonardo da Vinci.
Namun, setelah restorasi dan penelitian ekstensif, para ahli mulai mengenali kemiripannya dengan gaya da Vinci. Hal ini kemudian memicu perdebatan tentang keasliannya.
Atribusi Salvator Mundi kepada Leonardo da Vinci masih menjadi bahan perdebatan sengit di kalangan sejarawan dan pakar seni.
Meskipun ada yang percaya bahwa da Vinci yang melukis karya seni tersebut, namun sebagian berpendapat bahwa itu adalah kolaborasi atau karya studionya.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Lukisan Mona Lisa Dicuri dari Museum
Dilansir dari laman Encyclopedia Britannica, berikut adalah beberapa kontroversi dari lukisan Salvator Mundi:
Lukisan Salvator Mundi dijual sebagai karya Leonardo da Vinci pada tahun 2017 seharga USD 450,3 juta (sekitar 6,8 triliun).
Nilai tersebut menjadi harga tertinggi yang pernah dibayarkan untuk sebuah karya seni dalam pelelangan sampai dengan saat ini.