KOMPAS.com - Erupsi gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali terjadi pada Minggu (4/12/2022) pukul 02.46 WIB.
Akibatnya, status gunung Semeru naik menjadi Awas (level IV) dari yang semula Siaga (level III) di hari yang sama pukul 12.00 WIB.
Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, erupsi terjadi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1500 meter di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik.
Lantas, apakah yang dimaksud dengan erupsi?
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, Peringatan Tsunami Jepang, dan Penjelasan BMKG
Erupsi kerap terjadi di gunung yang masih aktif. Di Indonesia, erupsi gunung berapi kerap terjadi lantaran banyaknya gunung berapi aktif yang tersebar di pulau-pulau di Indonesia.
Diberitakan oleh Kompas.com (14/9/2022), erupsi adalah proses pelepasan material dari gunung berapi ke atmosfer maupun ke permukaan Bumi dalam jumlah yang tidak menentu.
Erupsi gunung api akan mengeluarkan berbagai macam material, baik berasal dari dalam dapur magma maupun material di sekitar kawah.
Material lontaran erupsi gunung api bisa berwujud padat/eflata, berwujud cair dan berwujud gas.
Dilansir dari laman Kemendikbud, berikut jenis material yang dilontarkan erupsi gunung api:
Baca juga: Trending Semeru dan Update Kondisinya...
a. Erupsi eksplosif
b. Erupsi efusif
a. Erupsi linier atau retakan